Hidup bukanlah pesanan atau permintaan. Kita tidak bisa meminta kehidupan ataupun menukarnya. Kita cuma punya satu kesempatan dengan hidup yang kita miliki. Kita cuma bisa menjalani dan mensyukuri hidup yang kita miliki. Mau jadi baik atau buruk terserah pribadi masing-masing. Namun satu hal yang banyak tidak disadari setiap orang, yaitu kita menjalani hidup seperti memesan makanan di restauran.
Jika di restauran, kita memesan makanan/minuman berdasarkan keinginan. Misalnya nasi goreng, mau pedas atau tidak, dicampur daging ayam, daging sapi, udang juga bisa. Dan tidak berapa lama pesanan itu akan datang. Bila pesanan yang datang tidak sesuai dengan pesanan. Kita bisa memprotes, menukar atau membatalkan pesan itu.
Tapi tidak demikian halnya dengan hidup. Kita tidak bisa memesan hidup atau meminta hidup seperti yang kita inginkan. Kita juga tidak bisa menukar hidup kita karena kita merasa tidak sesuai dengan kehidupan tersebut. Kenyataannya sangat banyak orang menganggap hidup itu sebuah pesanan. Dan sayangnya lagi banyak yang tidak menyadari sikap sepert itu.
Ketika kita secara pribadi meminta kepada Sang pemilik kehidupan agar diberikan hidup yang bahagia, penuh cinta, mapan secara ekonomi dan sehat, sebenarnya kita sedang memesan sebuah kehidupan! Padahal kehidupan itu tidak bisa di pesan "Life is not an order".
Kebahagiaan setiap orang sangat individual sifatnya. Jadi ingin punya kehidupan bahagia? Tidak bisa di beli, tidak ada yang menjual dan tiak bisa dipesan. Hidup bahagia hanya bisa diciptakan.
Jika kita menginginkan kehidupan yang bahagia, maka buatlah hidup menjadi bahagia. Karena yang tahu dan bisa membuat hidup kita bahagia hanya diri kita sendiri.
Jadi ciptakanlah kebahagiaan itu dan tebarkan pada sekelilingmu. Di mulai dengan mensyukuri apa yang sudah kau miliki bukan apa yang kau inginkan. Karena apa yang kita miliki sekarang memang pantas kita syukuri, baik segala kekurangan dan kelebihannya. ( Icha, 6/Oktober 2007)
No comments:
Post a Comment