Menghadapi kenyataan, anggota keluarga ada yang sakit, adalah kecemasan yang menyedot energi. Tidak panik saja sudah bagus. Sebetulnya saya bukan tipe ibu yang gampang panik. Sebaliknya, saya adalah ibu yang kerap menyembunyikan perasaan. Entah mengapa atau entah sejak kapan, saya tidak mau memperlihatkan perasaan asli saya jika sedang sedih atau panik. Perasaan yang mudah saya perlihatkan adalah rasa senang. Saya tidak pernah menutupi perasaan gembira saya dengan berbagai cara. Baik dengan beraktifitas, maksudnya melakukan kegiatan atau dengan ekpresi wajah yang bawannya mau tersenyum terus.
Oh ya, sampai kedua anak saya jelang remaja dewasa, mereka belum pernah di rawat di Rumah Sakit (Berdoa, semoga jangan pernah) Sakit? pernah lah. Tapi semua di rawat sendiri. Awal pandemi Covid-19, Bungsu saya sempat kena DB-Demam Berdarah. Ditandai dengan demam di atas 38, bahkan kalau malam bisa sampai 39 dan ketika menyentuh angka 40 di termometer dan saya melihat anak semakin layu, saya memutuskan membawa ke dokter.
Sungguh ribet prosedurnya, lantaran Covid. Pemeriksaan di lakukan di ruang terbuka, ambil darah dan lain-lainpun dilakukan di luar ruang. Pasien duduk di kursi yang tidak nyaman, membuat saya agak kesal. (Barangkali lebih dikarenakan cemas, malah diekpresikannya dengan mau marah. Dua hari berturut-turut bolak-balik ke dokter, mau lihat cek darah dan demamnya. Hari kedua, dokter cuma bilang, obatnya diteruskan. Jika sampai sore, demamnya nggak berkurang (saat itu suhu tubuh masih di atas 38 derajat Celsius) Dokter menyarankan saya membawa si bungsu ke RS swasta, karena RS pemerintah difokuskan untuk penanganan Covid-19. Tapi tetap diperbolehkan menggunakan BPJS Kesehatan. Dengan catatan, lakukan swab pcr, untuk memastikan bukan covid-19.
Saya berkabar di WA grup keluarga. Adik saya seorang dokter, kirim pesan. Tidak usah di bawa ke RS karena situasi dan kondisi RS justru tidak aman. Bawa ke rumah Oma, sore nanti saya ke sana, biar saya yang rawat. Sekarang perbanyak minum kalau bisa yang mengandung isotonik. Paksakan makan, supaya lambungnya jangan luka.
Ketika adik saya memeriksa si bungsu, benar prediksinya DB-Demam Berdarah itu pun dibuktikan dengan hasil lab. DB ini penyakit sepele tapi nggak bisa dianggap sepel karena kenyataannya yang meninggal karena DB, lumayan banyak. Singkat cerita, si bungsu pulih kembali setelah beristirahat sekitar dua minggu
Awal Feb 2022, Sulung saya, laki-laki, mengeluh perutnya sakit. Saya minta penjelasan, sakit seperti apa? Melilit dan mual, diikuti demam dan BAB yang cair. Pertolongan pertama obat pereda asam lambung.Dua hari tidak berkurang termasuk demannya, saya memutusakan membawa ke dokter. Pulang dari dokter, suhu tubuh Si Sulung tetap di atas 39, ditambah batuk dan hidung tersumbat. Jelang sore saya memaksakan untuk pcr dan hasilnya positif. Panik? Panik? Paniklah, mengingat Pak suami dan saya mengidap komorbid yang lumayan banyak.
Begitu hasil pcr positif saya kirim kabar lewat message di WA Pak Suami dan WA keluarga.
Saya menghubungi WA Kemenkes di 081110500567. Prosesnya cepat, besok siang, sepaket obat sudah tiba. Berisi Favipiravir, Paracetamol dan Multivitamin. Sejujurnya, untuk kali ini saya panik. Karena Si Sulung sekitar 7 tahun lalu pernah mengidap TBC. Jadi saya takut banget sama si Covid-19 ini.
Sejak ada pandemi di awal 2020, tiap mendengar Si Sulung batuk, kuping saya langsung berdiri. Saya pasti akan mendekatinya dan bertanya dengan detil, khas "Nyonya Bawel". Si Sulung sambil tersenyum jahil, berkata: Mom, this is cuma tersedak, i am, ok.
Maka kali ini ketika tahu Si Sulung positif Covid, jadi bikin ekstra cemas. Walaupun sudah dua kali vaksin. Tetap menyalakan api harapan dan menyelipkan doa, saya, Pak Su dan Si Sulung kuat dan mampu melewati situasi seperti ini. Saya dan Pak Su waspada dan meningkatkan #prokes karena harus merawat Si Sulung.
Seperti biasa dengan pengawasan dan perawatn ekstra, termasuk kompres, masak bubur, pengecekan suhu tubuh per dua jam, dan tra la la, hari ke delapan Si Sulung membaik. Hari ke sembilan sejak minum obat dokter atau hari ke duabelas sejak badannya nggak nyaman.
Saya, menjadi lega walau tetap sedikit paranoid dengan kesehatan anak-anak. Saya jadi sangat cerewet soal kebersihan dan makanan. mengingat standar protokol kesehatan menjadi sebuah keharusan. Termasuk memerikan vitamin. Saya mulanya berpikir, saya cukup memberikan asupan makan yang bersih dan bervitamin, kenyatannya, saya nggak bisa mengukur, energi yang dikeluargan dan asupan makanan untuk menjaga stamina. mau tidak mau memberikan vitamin tambahan menjadi sebuah ke harusan.
Oh ya Paket obat dari Kemenkes sangat membantu, apalagi gratis tapi saya masih menambahkan vitamin isoman. Pas ada paket murah dari Rp. 215.000 jadi cuma Rp. 100.000.
Paket itu terdiri dari: Pyfahealth D3-1000P, Pyfahealth Vit C-1000 dan Masker KF94
Ini sungguh membantu menjaga stamina tubuh. So buat kawan-kawan yang sakit baik diri sendiri atau orang-orang terdekat, baiknya koordinasi dengan RT, puskesmas setempat dan hub telemedis Kemenkes. Bersama kita bisa isoman dan bisa sembuh.
Wiih, paket isomannya murah itu, Bun. Aku tau vitamin yg dua itu mahal sbenernya dan memang bagus.
ReplyDeleteYup pemerintah sungguh perhatikan rakyat. CV ovid ini nyedot biaya negara BB anyak banget
DeleteAlhamdulillah..selain dapat obat paket isoman ditambah asupan vitamin jadi makin cepat pemulihannya, ya bun. Semangat sehat semuanya dan tetap prokes.
ReplyDeleteAlhamdulliah banget. Pemerintah hadir saat rakyat sakit tapi ortu tetap harus care dng kesehatan keluarga. Terima kadih
DeleteBiarin dibilang nyonya bawel, yang penting bisa memastikan anak sehat dan terpantau ya ...
ReplyDeleteHehehe
Sehat selalu buat semuanya. Aamiin...
Heeh, cap nyonya bawel jadi nama tengahku
DeleteAlhamdulillah ketolong ada vitamin ini ya bund...masa Pandemi begini jadi tambah dredeg kalau Keluarga ataupun diri kita sudah mulai ga enak badan,makanya musti rutin deh konsumsi vitamin biar badan vit
ReplyDeleteIya, vitamin isoman membantu banget
ReplyDeleteasupan vitamin itu sangat penting ya
ReplyDeletesaya juga menyiapkan untuk keluarga kecil saya
meski kadang harus bawel mengingatkan mereka untuk rajin minum ya
tapi demi kesehatan sekeluarga ga apa ya mba
Setuju asupan vitamin, itu penting
DeleteIya biar sehat terus, jangan lupa sedia paket vitamin di rumah ya, BunCha. Moga Buncha sekeluarga sehat2 selalu ya...
ReplyDeleteHai, terima kasih. Selain paket vitamin, nasi padang itu mood booster banget, buat saya.
DeleteWah terima kasih kak infonya sangat membantu.. otewe beli ini buat menjaga imun deh.. btw sedikit share aku biasanya taruh obat-obat dibedakan sesuai jenis dan fungsinya. Untuk mempermudah aku taruh di kotak obat=obatan gitu yang aku beli di ACE Hardware Indonesia . Semoga komenku juga bisa membantu kayak artikel ini deh kak. Terima kasih :)
ReplyDeletemau banget kasih info ini rekomendasi banget kok, klo cari obat jangan lupa cek BPOM nya ya karena isu anakanak yang pada terjangkit gagal ginjal memakan korban sebanyak itu karena obat yang ga sesuai standar dari BPOM. nah klo cari kosmetik standar BPOM coba cek produk OTWOO Kosmetik ya hehe
ReplyDelete