Dok. https://unsplash.com/s/photos/rapid-test |
Istilah rapid test, swab test, positif, negatif, OTG-Orang tanpa gejala, new normal/tatanan normal baru juga protokol kesehatan menjadi sering terdengar. Jaga jarak, bermasker dan selalu cuci tangan, standar dasar protokol kesehatan yang menjadi kebiasaan baru dan harus dibiasakan.
Pandemi Covid-19 yang kita kenal dengan virus corona sungguh mengacak-acak aktifitas klehidupan. Kesehatan adalah harta yang tak ternilai, jadi virus corona ini awalnya terasa sebagai teror yang menakutkan. Tak terlihat tapi mampu merenggut nyawa. Kepedulian antar sesama menjadi sebuah kesadaran yang mengagetkan. ya, kepedulian kita dalam berprilaku sehat turut menjaga kesehatan orang lain. jadi kita bermasker bukan hanya mencegah tertular tapi juga mencegah menulari. Covid19 menular lewat cairan dari hidung dan mulut.
Tak bisa di lawan bukan berarti nggak bisa dibasmi. Obat covid19 masih di cari, kehidupan jalan terus. Maka benar kata Pak Presiden RI, Jokowi, mari berdamai dengan covid19. Berdamai artinya mari kita hidup berdampinggan tapi tidak membiarkan covid19 masuk ke tubuh kita. Kita tetap harus beraktifitas bekerja, terutama mencari uang maka menjaga kesehatan menjadi prioritas penting.
Orang cerewet/bawel sudah banyak tapi di masa pandemi covid19, bertambah banyak. Termasuk saya. Terutama saat kedua anak saya dari luar rumah (bepergian) walau cuma 500 m ke supermarket. Sebelum pergi, mengingatkan pakai masker, nanti jauh-jauh dari pembeli yang lain, jangan lupa sebelum masuk dan ke luar toko, harus cuci tangan di fasilitas yang disediakan.
Saya dan suami sudah berusia di tas 50 tahun, kami berdua termasuk golongan yang rentan terhadap virus corona. Sebaliknya dua anak saya berada dalam usia remaja menuju dewasa dengan ketahanan tubuh yang baik. Tapi tetap saja, saya dua kali lebih memperhatikan kesehatan, kebersihan, prilaku keseharian, termasuk makan makanan bergizi juga suplemen tambahan dan vitamin.
Ketika diumumkan pemerintah akan ada tatanan normal baru kembali beraktifitas di masyarakat, saya termasuk orang yang peduli mencari tahu apa yang harus dilakukan. Saya, suami dan anak-anak berdiskusi mengenai kegiatan ke luar rumah dan antisipasi kesehatan dan kebersihan. Kami sempat berdiskusi perlu atau nggak perlu melakukan rapid test, maka kami mencari tahu apa sih rapid test dan di mana rapid test terdekat.
Rapid test menurut wikipedia Rapid test saja adalah tes deteksi antigen cepat (RADT) yang banyak digunakan di klinik untuk membantu dalam diagnosis faringitis bakteri yang disebabkan oleh streptokokus grup A (GAS), kadang-kadang disebut radang tenggorokan.
Rapid test berbeda dengan Swab test. Hasil rapid test belum sepenuhnya benar. Untuk mengetahui positif atau negatif covid19 harus ditindak lanjuti dengan swab test. Tapi hasil rapid test dapat digunakan sebagai indikasi awal untuk mengambil keputusan mau apa. Maksunya, kalau rapid test positif artinya tahu ada sinyal dalam tubuh kita yang nggak beres, berarti harus ditindak lanjuti.
Sebaliknya
kalau hasilnya negatif, juga jangan senang dulu. Karena walau rapid test
hasilnya negatif, standar protokol kesehatan tetap harus dilakukan setiap saat.
(jaga jarak, bermasker, sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir) Atau
nggak usah berpergian kalau nggak perlu/penting. Tetap olahraga, berjemur,
makan-makanan bergizi dengan menerapkan Pola hidup Bersih dan Sehat.
Lewat catatan ini, saya mau mau info kalau anda mau melakukan
rapid test, silakan ke situs www.halodoc.com. atau unduh aplikasinya
halodoc.com. jadi aplikasi halodoc.com ini, Aplikasi
Kesehatan Terbaik di Indonesia. Tanya dokter umum dan spesialis, Beli obat, Cek
Lab, dan Informasi Kesehatan Terkini dan Terlengkap. Nah kalau mau tahu di
mana rapid
test terdekat, ya ke halodoc.com saja karena anda bisa melakukan rapid test
di situ.
No comments:
Post a Comment