Itu adalah pesan yang disampaikan Kementrian Kesehatan RI dan Kementrian Perhubungan RI yang disampaikan saat acara Bukber di stasiun gambir Jakarta dihadapan blogger Kesehatan dan beberapa komunitas yang akan melakukan Mudik bersama.
Pesasnnya singkat dan sederhana: Mudik Lancar, Sehat dan Selamat, diawali dengan disiplin dalam diri. Siapkan kendaraan dan fisik dengan baik. Pastikan cek kondisi kendaraan ke bengkel sebelum berangkat. Bensin terisi dengan penuh. Fisik diri, terjaga minimal seminggu sebelum berangkat.
Tapi pengejawantahannya nggak sesederhana itu. Atau karena sederhananya makanya malah banyak yang mengabaikan pesan tersebut. Mudik adalah acara tahunana yang bukan sekedar bersilaturahmi. Mudik semacama ritual sosial budaya yang melibatakan semua komponen bangsa. Pemerinta dan masyarakat peserta mudik menjadi pasangan yang bersinergi.
Menurut Sekjen Kemenhub, Djoko S. Pemerintah terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan berbagai fasilitas terkait sarana dan pransarana jalan dan kendaraan untuk memfasilitasi kegiatan mudik. Salah satunya dengan pembangunan jalan tol. Jalan tol dibanun dan membuktikan mampu memangkas waktu tempuh.
Waktu tempuh yang berkurang banyak, jelas menyenangkan. Harapannya, meminimalkan kecelakaan juga. Namun walau sarana jalan sudah ok, kondisi pemudiknya juga harus baik. Apalagi kalau bertugas menjadi pengendara atau pengemudi baik roda dua dan roda empat. Pemerintah dan berbagai BUMN menyediakan mudik gratis. Karena ingin menyenangkan masyarakat dan meminimalkan kecelakaan.
Tapi keterbatasan biaya dan jumlah kendaraan jadi nggak semua masyarakat bisa menikmati Mudik Gratis. Artinya akan tetap ada Pemudik Mandiri. Bagi peserta MUDIK GRATIS, Kemenhub juga menyediakan fasilitas pengiriman kendaraan roda. Jadi oranyanya naik bis/kereta nanti tiba di kota tujuan kendaraan roda duanya juga akan tiba di kota tujuan. Jadi niat berhemat dengan kendaraan sendiri tetap bisa dilakukan. Dan biaya kirim kendaraan roda dua ini, juga gratis.
Menteri Kesehatan RI, Ibu Nila Moeloek, mengingatkan pentingnya para pemudik menjaga kesehatan. Minimal harus dipastian seminggu sebelum keberangkatan, kondisi fisik dan mental harus dalam kondisi fit. Artinya jauh-jauh hari sebelum mudik, fisik ahrus sudah dijaga. Baik pola makan, dan pola tidurnya.
Bagi anda yang sudah menjalani pola hidup sehat dengan rutin melakukan GERMAS, Cek kesehatan secara rutin, perabanyak olahraga dan meningkatkan konsumsi sayur dan buah, bisa dipastikan kondisi anda ok. Tapi jangan lupa, jelang berangkat pasti ada kelelahan yang berlebih karena semangat mudik. Seperti menyiapkan keberangkatan, bisa jadi baju dan oleh-oleh sudah di pak jauh-jauh hari. Tapi makanan dan cemilan pasti di jam-jam terakhir. Saking senangnya, suka abai dengan rasa lelah. Sehari sebelum berangkat, jadi ada penumpukan kelelahan. Apalagi yang bawa kendaraan sendiri, beangkat jelang subuh.
Nah kalau kondisinya seperti ini, setelah 4-5 jam mengemudi, silahkan istirahat. Tidur dulu 1-2 jam juga gpp. Pesan Bu Nila, Mudik nggak usah ditargetkan harus tiba kapan. Nikmati saja perjalanannya, nikmati permandangan dan wisata kuliner. Jadi tiba di tujuan, sehat, senang dan selamat.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan untuk menjaga kesehatan harus dimulai dari diri sendiri. Dr. Kirana juga mengingat untuk menjaga kebiasaan bersih. Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah makan atau dari kamar kecil. Pastikan makanan/cemilan tersimpan rapih dan bersih. Bawa buah-buahan yang bisa langsung di makan, seperti pisang. Boleh bawa buah yang perlu di kupas tapi harus memastikan pisaunya dalam ke adaan bersih juga.
Vlogger Fitra yang juga hadir berbagi pengalamannya. Mengingatkan Bahwasannya kecelakaan tertinggi disebabkan factor manusia, yaitu ngantuk. Jadi jangan pernah abaikan rasa ngantuk. Biar diajak ngobrol, bisa membuat pengemudi terjaga tapi penumpang harus ingat, pengemudi alam keadaan lelah. Jadi lebih baik cari tempat iristirahat dan tidur sejenak.
Dalam kegiatan Bukber selain di hadiri Menkes RI Ibu, Nila Moeloek, juga hadir Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, SpOG, MARS mengingatkan untuk pemudik jangan lupa membawa kartu JKN. Resiko kecelakaan dan sakit saat mudik bisa saja terjadi. Kartu jaminan kesehatan bisa digunakan di mana saja. Namun harapannya sih, jangan sampai kartu tersebut digunakan. Ya iyalah pak. Jauh lebih enak itu ya, sehat.
Kemenkes menyediakan 6.047 Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk mudik tahun ini yang terdiri dari 923 Pos Kesehatan, 4.210 Puskesmas, 375 RS sekitar jalur pantura, 144 RS Rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 188 Public Safety Center (PSC) 119. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 3.910.
Selamat mudik ya, kawan-kawan. jangan lupa sampaikan lewat media sosial, perjalanan mudik kamu. Semoga Tetap sehat dan selamat sampai tujuan.
No comments:
Post a Comment