Awal tahun 2019, perjalanan saya di awali ke Kupang NTT dan Solo, Jawa Tengah. Kedua perjalanan tersebut tidak direncanakan. Artinya saya mendapat tawaran mendadak. Sebagai seorang perempuan yang kesehariannya cuma mengurus anak dan suami serta ngeblog, tawaran jalan-jalan selalu saya sambut dengan sukacita. Soalnya resolusi saya di 2019, emang memperbanyak jalan-jalan. Tapi saya belum mengagendakan jalan sendiri.
Soalnya saya sudah melakukan jalan keliling Indonesia sendiri hampir ke semua propinsi. Jadi sudah nggak ingin lagi jalan sendirian. Nggak enak nggak ada kawannya. Saya keliling Indonesia sejak tahun 2003 sd 2011 karena tugas dari kantor. Kebanyakan sendiri, jadi saya terbiasa memutuskan atau merencanakan perjalanan sendiri. Bahkan mencari kontak di daerah yang saya tuju juga sendiri. Makanya sekarang saya lebih memilih jalan ramai-ramai. tapi bukan berarti saya nggak bisa jalan sendiri. kalau situasi dan kondisi memanggil saya untuk jalan sendiri, semisal ada yang nawarin ke LN, sendiri pasti dengan sennag hati saya terima.
Banyak daerah di Indonesia yang sudah saya datangi berkali-kali, bahkan Papua sudah 3 atau 4 kali. Saya sudah ke Jayapura, Sorong, Manokwari. Begitu juga Kalimantan, Sulawesi, Makssar. Namun walau sudah berkalikali, selalu dimulai dari pertama.
Pertama kali pergi jalan sendirian ke Menado, Sulawesi Utara. Di bulan Desember 2003. Itu naik pesawat kedua, pertama kali tahun 1993 ke Bali, jalan-jalan. Nah 10 tahun kemudian kan ya deg-degan juga. Tapi berusaha santai, apalagi propinsi yang dituju, propinsi asal kedua orangtua saya. Di sana masih banyak keluarga dan tiba di sana, saya akan di jemput.
Berbeda ketika harus pertama kali ke Sumba, NTT. tahun 2004. Kontak lapangan saya, mahasiswa dari Surabaya. Kami komunikasi hanya lewat telephone dan email. Saya mengurus sendiri perjalanan, mulai dari beli tiket, pesan hotel, cari kontak lapangan dan transportasi lokal. Setiap ke luar kota, pasti menggunakan pesawat paling pagi. sekitar pk. 05.00 atau 05.30. Maka meninggalkan rumah sekitar pk. 03.00. Kadang semaleman nggak tidur supaya nggak ketinggalan pesawat.
Jadi dulu tuh saya suka kesal kalau ada orang yang mengeluh nggak bisa jalan-jalan karena terikat anak-anak yang masih kecil. Saya meninggalkan anak-anak sejak si sulung usia 3 tahun kurang dan sibungsu baru 5 bulan. Ini resiko yang saya harus ambil, mengingat ketika masuk bekerja sudah SEPATU-sepakat dan setuju untuk dikirim ke seluruh Indonesia. Bayangkan, saya cuma diizinkan suami mencium ujung kaki anak-anak yang masih lelap bermimpi. Saya mengerti, kalau anak-anak bangun pasti akan rewel. Jadi saya harus menahan ego dan ikhlas meninggalkan mereka dan membawanya dalam dada.
Saat cahaya mentari kemerahan muncul di timur, terlihat di antara ekor pesawat. Wajah anak-anak terbayang sesaat. Biasanya berusaha tidak menangis, saya berdoa. Bayi dan balita yang saya tinggal di rumah saya percayakan pada penjaga yang tepat, Ayah mereka.
Ritual kalau mau pergi tuh, sehari sebelumnya, bicara ke suami. mengingatkan lagi dimana surat-surat penting. Kartu berobat, kalau anak-anak sakit, nomor-nomor telpon orang-orang lapangan saya, dan info hotel tempat saya menginap. Pokoknya seperti sudah mau berpisah, soalnya kan nggak pernah tahu akankah selamat hingga pulang dan tiba di rumah?
15 tahun kemudian, di tahun 2019, ketika kembali melakukan perjalanan, kali ini ke Kupang NTT, saya jauh lebih tenang dan nyaman saat harus bepergian meninggalkan keluarga di rumah. Selain karena anak-anak sudah besar, akses komunikasi lebih leluasa dan ada asuransi. Dulupun ada, tapi cuma asuransi kecelakaan.
HappyOne.ID sebuah asuransi dengan 4 produk yang bisa diakses secara online hanya dengan satu ID. Ke empat produk itu adalah #HappyMe #HappyEdu, #HappyHome dan #HappyTrip
Nah karena saya lagi bicara soal perjalanan, saya info sekalian mengenai #HappyTrip yaitu produk asuransi yang memberikan jaminan perlindungan bagi anda yang sedang atau akan melakukan perjalanan. Oh ya, kenapa harus HappyOne.ID, ya karena cuma HappyOne.ID, produk asuransi dengan satu id bisa mengakses semua produk. Bisa diakses darimana saja dan kapan saja karena bisa dibeli secara online. Produknya banyak dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita dan prosesnya cepat, ada fitur download untuk e-policy.
HappyTrip mengcover:
- Perlindungan Pembatalan Perjalanan. Penggantian biaya perjalanan yang telah dibayar di muka bila adanya pembatalan perjalanan karena hal-hal di luar kuasa tertanggung.
- Perlindungan terhadap Bagasi dan Barang Pribadi. Perlindungan atas kehilangan dan kerusakan bagasi termasuk barang-barang di dalamnya serta barang yang dipakai atau dibawa selama melakukan perjalanan
- Biaya Medis Akibat Kecelakaan. Penggantian biaya medis yang diperlukan akibat kecelakaan selama perjalanan Anda.
- Perlindungan Keterlambatan Penerbangan. Santunan untuk setiap 8 jam keterlambatan pada pesawat, kereta api atau kapal laut (sampai batas maksimum yang tertera dalam sertifikat polis) akibat kejadian di luar kuasa tertanggung serta pertanggungan atas biaya pembatalan, biaya akomodasi, dan biaya tambahan lainnya yang muncul akibat adanya perubahan jadwal.
- Evakuasi Medis Darurat dan Repatriasi. Pengaturan dan pembiayaan evakuasi dan repatriasi apabila Tertanggung mengalami keadaan darurat medis akibat sakit ataupun kecelakaan yang dijamin dalam polis.
Simak baik-baik informasi di atas, semua membuat perasaan saya nyaman dan tenang saat melakukan perjalanan. Namun demikian setiap kali melakukan perjalanan, saya memastikan:
- Kondisi fisik dan mental dalam keadaan sehat.
- Membawa dokumen identitas diri
- Memastikan jadwal penerbangan
- Memesan hotel di kota tujuan
- Memastikan transportasi dari bandara ke hotel
- Memastikan polis asuransi
- Telepon dan power bank selalu full baterey.
Selain hal-hal diatas, masih ada poin yang saya simpan di kepala. Tujuan destinasi wisata dan kuliner. Bisa gooling di perjalanan dan tanya-tanya di beberapa grup perjalanan. Pokoknya, dengan HappyTrip, perjalanan saya makin cihuy.
Ku kemaren ke solo Mba tempat jajan murah dan hotel pun di bilang murah mampir ke keraton pengalaman yang jadi kepengen mampir lagi ke kota solo
ReplyDeleteJadi teringat masa masa ditendang sama kantor ke berbagai daerah, nggak pernah dikasi diem di head office. Banyak senangnya sich travelling kemana-mana. Jaman itu sudah pake proteksi asuransi sich, tapi ndak terlalu mikirin, secara kantor yang ngurusin
ReplyDeleteHello nicce blog
ReplyDelete