Kementrian Kesehatan RI, salah satu institusi yang menilai,
besarnya peran media sosial dalam penyebaran info-info kesehatan. Pak Indra
Rizon, selaku Kepala Bagian Hubungan Media & Lembaga Kemenkes RI saat
memandu diskusi membuka dengan pernyataan : Media Sosial bisa menyampaikan
apapun dengan cepat. Karenanya harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Info hoax kesehatan sangat banyak. jadi perlu hati-hati dalam menyebarkan info
karena jika sudah beredar akan susah untuk ditarik. Ya, siapapun tidak akan ada
yang menyangkat pernyataan tersebut. Itu sebabnya, saya dan kawan-kawan
#BloggerKesehatan selalu diajak serta untuk terlibat dalam penyebaran info-info
kesehatan. Salah satunya ajakan #DukungGermas.
Selain Pak Indra Rizon, selaku Kepala Bagian Hubungan Media
& Lembaga Kemenkes RI hadir juga Kepala Dinkes Kota Semarang, dr. Widoyono,
MPH; Wakil Kepala Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) DKI Jakarta, Dr. dr. Ari
Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH;
Tulisan ini, adalah bagian kedua atau lanjutan dari tulisan
pertama yang bisa di baca di sini. Semarang, Ibukota Jawa tengah menjadi target
kunjungan lapangan tematik atau #Kunlaptik2017, sekaligus untuk kegiatan temu #BloggerKesehatan karena banyak program Germas di sini yang sudah sukses dan berhasil dijalankan dengan baik terkait hidup sehat.
Misalnya banyak ruang terbuka hijau, akses pejalan kaki yang
ramah, penetapan peraturan snack sehat
dan peregangan berkala untuk setiap pegawai selama 2 jam per hari dibeberapa
instansi pemerintah. D Jakarta terutama di kantor Kemenkes, perregangan rutin
dilakukan pada pk. 14.00, setiap hari.
Dalam pemaparan mengenai program Germas, di Jawa tengah, walau dinilai sudah berhasil namun tetap ada beberapa wilayah yang masih harus ditingkatka n baik dalam mengedukasi Program Hidup Bersih (PHBS)dan Sehat maupun aplikasi program Germas. Dalam PHBS, masih ada di beberap wilayah, walau jumlahnya tidak banyak, masih ada yang BAB di sembarang tempat.
Dr. Ari- dokter yang juga blogger ini, menjelaskan. Pola hidup masyarakat modern, justru meninggalkan pola makan yang baik dan sehat. Contohnya, makanan khas Padang, berlemak, penuh santan yang bisa menjadi biang kolesterol atau hipertensi. makanya banyak dokter yang mengimbau untuk makan di RM Padang. padahal di RM padang sudah ada penangkalnya. perhatikan seporsi makanan di RM Padang, selain nasi dan lauk selalu ada sayur saun singjong dan sayur nangka tapi sayur ini selalu tidak di makan. ini yang menjadi makanan di RM Padang sebagi pemicu.
Porsi makan orang dewasa dalam sepiring makanan harus lebih banyak protein dan sayur ketimbang karbohidrat (nasi) Bagaimana ya Dok?, daging, ikan dan ayam terasa lebih enak dibanding sayur-sayuran. Anda setuju dengan saya? Tapi pilih enak atau pilih sehat? kalau kata dr. Ari ya enak ya sehat. iya juga sih.
Sebelum makan siang, kami diajak melakukan test kesehatan. Hasilnya? banyak diantara kami para #BloggerKesehatan yang kelebihan berat badan. Usai makan siang, diskusi dilanjutkan dengan kuis. seru dan menyenangkan. juga selingan senam dan peregangan.
Hari pertama di tutup dengan makan malam di RM Padang. Hari kedua kami akan mengunjungi Puskesmas di Sidoredjo dan Dunia Vector dan Reservoir di Salatiga. Ikuti terus di tulisan bagian ketiga ya.
Apalagi nasi padang, Euh kuah Kari mantap tambah nasi Dan sayur. Alhamdulillah ane Doyan sayur.
ReplyDeleteWahhh ternyata masyarakat di Jawa Tengah sangat aktif ya mengkapanyekan dan melaksanakan GERMAS
ReplyDeleteSenam peregangan seru dan simple, musti rutin dilakukan biar hasilnya terasa
ReplyDeleteMenu makanan daging2an kadang lebih mengundang selera di banding yang sayur2an bun.Sayapun sering begitu,suka lebih memilih daging2an drpd sayuran berserat. Harus lebih bisa menyeimbangkan pola makan ya bun. Makasih sharingnya,bermanfaat sekali.
ReplyDeleteAduh saya masih kurang sehat porsinya buncha, maklum karena kemarin menyusui, masih banyakan nasi sama lauk dibandingkan sayur. Hehe.., sepertinya harus perbaiki pola makan, jadi malu.
ReplyDeleteCatetan banget bagi saya kalau orang dewasa harus lebih banyak protein daripada karbohidrat.
ReplyDelete