Memiliki smartphone
berlayar besar adalah salah satu idaman saya. Saya sadar betul, keterbatasan
akibat mata plus dan mata minus membuat saya kurang nyaman dengan smartphone berlayar kecil. Saya menggunakan
kacamata sejak SMA. Kesukaan membaca dengan pola yang salah
adalah penyebab ganggua mata saya. Masa saya SD dan SMP, stasiun televise hanya satu. Sehingga
memebaca buku adalah alternative pilihan jika siaran tv tidak menarik.
Kesukaan membaca sambil tiduran dan dalam ruangan yang tidak
terlalu terang, akhirnya membuat saya harus memakai kaamata minus. Awalnya
senang karena merasa gaya dan berbeda. Walaupun terasa mengganggu karena selan
membaca saya juga enang berolahraga. Saat berolahraga, kacamata terasa banget
sebagai gangguan.
Sebetulnya sudah ada contack
lens/soft lens yang bisa membuat nyaman beraktifitas. Tapi entah mengapa,
saya tidak pernah tertarik mencoba. Buat saya kacamata dengan berbagai pilhan
bingkai, tetap lebih menarik. Sudah lebih dari 20 tahun, minus mata saya stabil.
Persoalannya ketika usia saya merambat ke angka 40, umumnya gangguan mata
menjadi plus. Ternyata saya plus satu. Berhubung saya tidak nyaman dengan kacamata
plus, jadi saya nggak menggunakannya. Lagian menurut saya ribetlah, mau lihat
jauh pakai kacamata minus dan buat lihat dekat pakai kacamata plus.
Sama seperti menggunakan smartphone.
Pada masa sebelum ada smartphone
dengan dual simcard, saya sempat
menggunakan tiga telepon genggam. Karena
waktu itu pulsa mahal banget. Apalagi antar provider.
Nah untuk menghemat, mau nggak mau saya harus memiliki nomor semua provider agar komunikasi dengan kawan
bisa hemat menggunakan provider yang
sama. Tapi lama-lama rasanya rempong banget bawa tiga telepon genggam. Akhirnya
saya memutusan menggunakan satu telepon genggam tapi tetap punya tiga simcard yang mau tidak mau penggunaannya
bergantian.
Balik lagi soal kacamata, saya memutuskan tetap dengan
kacamata minus saja. Jadi kalau mau membaca atau melihat sesuatu dalam jarak
dekat nggak perlu menggunakan kacamata. Untuk
kenyamanan membaca pesan mau tidak mau fontasinya dibesarkan.
Baru-baru ini, saya mendapat info, pertengahan November
2016, Polytron bakal merilis smartphone canggih berlayar besar. Info ini sangat
menggoda saya. Terkadang mengganti gadget
nggak selamanya karena trend. Tuntutan akan kebutuhan sesuai pemakai menjadi
alasan yang wajar. Maka mulainya saya berselancar , bercanda ria dengan mbah goggle.
Mencari wangsit dan info seperti yang
ramai didiskusikan di grup-grup WA.
Grup WA emak-emak
selalu ramai. Mulai dari tumbuh kembang anak sampai rilis gadget selalu jadi topic
seru. Apalagi kalau sampai bagian harga. Maunya harga yang murah dengan spesifikasi
yang premium. Catet deh, Nggak ada emak-emak yang mau rugi. Kalau nawar sadis.
Tomat Rp. 10.000 di pasar bisa di tawar sampai setengahnya, apalagi gadget.
Nah bicara smatphone
yang bakal dirilis Polytron ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya sesuai
banget dengan kebutuhan saya. Berlayar besar dan ada pelindungnya. Ukuran yang pas dan ideal untuk smartphone
adalah 5.2 inch Full HD. Walau layar smartphone ukuran besar, asik dan menyenangkan tapi ukuran layar
yang pas bukanlah segalanya. Yang tidak kalah penting adalah pelindung.
Layar harus terlindungi untuk kenyamanan mata dan kebeningan layar itu sendiri.
Smartphone Polytron yang bakal rilis pertengahan November ini, selain
berlayar besar, layarnya juga sudah terlindungi Dragontrail AGC Glass serta memiliki
layar Full HD, & dibekali layar
display tipe IPS (In Plane Switching)
Jenis dan tipe layar IPS ini, memiliki kelebihan, antara lain saat dipandang dari sudut manapun layar smartphone
selalu terlihat jelas.
Bisikan lain yang terima tentang smartphone baru besutan Polytron, memiliki camera depan 8 MP. Padahal biasanya camera depan itu mentok di 5 MP. Saya yang hobi selfie langsug ngiler. Karena dengan camera 8 MP, hasil fotonya nggak perlu di retouch dengan aplikasi lain. Selain itu Polytron juga menyiapkan ruang penyimpanan berkapasitas 64 GB.
Saya menggunakan
smartphone untuk bekerja sebagai penggiat media sosia. Saya juga memanfaatkan smartphone sebagai sarana
hiburan. Selfie atau mengambil obyek foto menjadi kegiatan keseharian. Ternyata untuk melengkapi
kebutuhan selfie , Polytron melengkapi smartphone baru ini fitur wide angle
dengan sudut pandang 84 ° dan sudah dilengkapi dengan (Light Emitting Diode) LED flash. Karena sudah dibekali dengan fitur wide
angle maka mampu menampung sudut pandang yang bisa mencapai hingga 84 °. Hasil
foto bisa terlihat lebih luas dan lebar.
Saya suka menonton film di smartphone. Sejak ada jaringan 4G LTE, mendengarkan musik atau menonton film di smartphone jadi asyik. Kalau dulu menunggu terasa membosankan, sekarang kalau harus menunggu, saya bisa asyik menjawab email, sms, pesan WA, santai menonton film-film favorite atau selfie. Demi kenyamanan, kenikmatan dan kesehatan mata, smartphone saya memang sudah waktunya diganti. #LirikBukuTabungan.
Saya suka menonton film di smartphone. Sejak ada jaringan 4G LTE, mendengarkan musik atau menonton film di smartphone jadi asyik. Kalau dulu menunggu terasa membosankan, sekarang kalau harus menunggu, saya bisa asyik menjawab email, sms, pesan WA, santai menonton film-film favorite atau selfie. Demi kenyamanan, kenikmatan dan kesehatan mata, smartphone saya memang sudah waktunya diganti. #LirikBukuTabungan.
No comments:
Post a Comment