Bersamaan dengan Isra Miraj tahun 2015, Ibu mertua saya berulang tahun ke 82 tahun. Perempuan yang sudah menghadirkan lelaki istimewa bagi saya dan anak-anak adalah perempuan yang tangguh. Kami semua menghormati dan mencintainya. Tahun ini, Emak, begitu kami menyapanya, ingin merayakan hanya bersama anak-anak, cucu-cucu dan cicit.
Pagi sebelum matahari tinggi, saya dan keluarga sudah menyusuri jalanan dengan dua sepeda motor menuju Bogor. Jalanan belum macet, sehingga kami tiba di Bogor sebelum pukul 09.00 pagi. Emak sudah mandi dan harum. Meja kursi sudah tertata rapi. Awalnya saya mengira Emak mengundang kawan-kawan poengajiannya. Ternyata tidak. Karena kesehatannya yang kurang baik, Emak memilih bersama keluarga saja.
Saya dan suami mendapat tugas mengambil pesanan Nasi Tumpeng. Emak biasa memesan Nasi Tumpeng pada kenalannya yang terkenal dengan kelezatan olahan masakannya. Benar saja begitu tiba, aroma Nasi Tumpeng lengkap dengan lauknya, langsung menyergap hidung. Dan dengan tidak sopannya cacaing di perut langsung berjoget, membuat saya merasa kelaparan.
|
Tumpeng Hut Emak |
Setiba di rumah, hampir semua anak-anak Emak sudah berkumpul. Kesempatan ini sekaligus kesempatan saya bersilaturahmi dengan kakak-kakak dan adik-adik ipar. Kesempatan bagi Bas dan Van bertemu dengan tante, Om dan sepupu-sepupunya.
|
Foto Keluarga Besar Suami di Hut Emak |
Doa bersama, untuk kesehatan dan kebahagiaan Emak membuka syukuran hari ulang tahun Emak. Potongan tumpeng pertama diberikan Emak kepada putri sulung dan suami. Yang langsung disikapi dengan mencium tangan Emak. Adegannya biasa saja tapi selalu ada perasaan haru yang mengusik hati saya.
|
Cium tangan tanda cinta dan hormat |
|
Wuidih hadiahnya banyak ya Mak |
Sebelum menikmati santap siang, kami meminta Emak membuka hadiah. Wajah Emak sumringah saat membuka hadiah-hadiah. Semoga Emak senang menerimanya ya, Mak. Semua hadiah nilainya tak sebanding dengan cinta dan kasih sayang Emak buat kami. Semoga Tuhan selalu menjaga Emak.
No comments:
Post a Comment