Banyak blogger, kini menginginkan dapat tambahan pemasukan (Uang/materi) dari blogg. Salahkan? Ya nggaklah. Setiap blogger bebas menginginkan sesuatu atas bloggnya. Karena semua kembali kepada tujuan ngeblog itu sendiri. Tulisan ini lahir dari ramainya blogger kembali bicara soaal fee web konten dan fee job review. Saya pernah menuliskan tolak fee job review yang nggak manusiawi di sini, Lalu seputar berapa standar fee jasa tulis di sini dan mengapa kita harus meluruskan niat ngbelog di sini Ketiga tulisan ini baca secara berurutan di tambah tulisan keempat ini, akan memperkaya wacana kita. Jangan cuma baca isi blogpost tapi juga baca komentar-komentar di masing-masing blogpost.
Saya pribadi, ngeblog karena saya suka menulis. Apa yang saya tulis, adalah sesuatu yang saya suka. Dari sini, saya dapat Tambahan pemasukan (uang/materi) dari blogg. Tapi saya belum pernah menerima pekerjaan untuk mengisi web konten. tawarannya banyak tapi saya nggak rela menulis dengan kwalitas "gitu deh".
Tapi terkadang ada juga yang saya tulis sesuatu yang saya tidak suka. Kok gitu? Iya ada. Misalnya datang memenuhi undangan, terkadang acaranya tidak menarik tapi karena saya datang sebagai undangan blogger jadi wajib menulis, terlepas saya suka atau tidak suka pada isi acara tersebut. Kalau seperti itu, sudah pasti isinya "garing" karena saya menulis berdasarkan "keharusan". Garing bukan nggak berkwalitas, garing yang saya maksud, saya menulis hanya berdasarkan data dan fakta yang ada tanpa saya olah berdasarkan pemikiran saya. Manfaatnya, intensitas saya menulis tetap terjaga, itu saja.
Pada dasarnya blogger tidak bisa di sama ratakan (apalagi soal fee) karena bergantung pada 3 hal:
1. Kemampuan/skill (itu yang sangat utama),
2. Pengalaman,
3. Tujuan ngeblog.
Maka tambahan pemasukan (uang/materi) dari blogg juga tidak akan sama.
Ok, balik, soal fee web konten dan fee job review dan kaitannya dengan tambahan pemasukan (uang/materi) dari blogg. Agensi/advertiser sudah pandai, demikian juga bloggernya. Cara menghitung fee baik untuk job review maupun untuk web konten sangat berbeda. Karena ini dua jenis pekerjaan yang memang berbeda, CATAT-BERBEDA! Hitungannya seperti retail dan grosir. Ibarat beli baju bermerk, adanya juga dalam jumlah terbatas dan customize. Beda dengan grosir bisa dapat harga murah asal belinya perlusin (12) atau perkodi (20).
Dari sini, sudah bisa di lihat perbedaan nyata dari sisi harga. Makanya tambahan pemasukan (uang/materi) dari blogg satu sama lain juga nggak sama. Satuan, pasti lebih mahal daripada yang grosir. Dari sisi kualitas, yang dikerjakan customize hasilnya (nyaris) selalu lebih baik (kwalitas lebih ok) di banding yang dikerjakan secara borongan.
Panjang artikel dan materi isi job review atau artikel pesanan dengan harga, misalnya Rp. 350.000. Pasti isinya lebih berbobot. Ketimbang artikel untuk web konten yang cuma dibayar antara Rp. 7.500 sd Rp. 25.000/artikel. Karena nggak bakal ada agensi/advertiser mau membayar Rp. 350.000 (Sekitar 500-800 kata) jika isi artikel berkwalitas "gitu deh". kalau mau dapat tambahan pemasukan (uang/materi) dari blogg dengan nilai yang baik ya kwalitasnya juga harus baik. Ibarat pepatah, uang ngak bisa bohong. Artinya harga yang baik harusnya kwalitasnya juga baik (walau kenyatannya ada juga penipu dengan memberi harga mahal untuk kwalitas produk yang jelek)
Dari satu artikel pesanan atau job review, jika di tulis untuk web konten bisa menjadi 10 artikel. Kok bisa? Ya bisa. Misalnya ada lima paragraf, dalam artikel customize itu sudah menjadi 5 artikel untuk web konten. Lalu kelima paragraf diramu ulang dari berbagai sudut pandang, bisa menjadi lima artikel lagi.Lalu kelima paragraf tadi tambahkan sepotong data untuk melengkapi, akan jadi lima artikel lagi. Masa segampang itu? Memang iya, makanya kualitas tulisan untuk web konten bisa dibilang "gitu deh".
Tapi kalau jadi 15 artikel x Rp. 7.500 kan belum setara dengan Rp. 350.000. Balik ke perumpamaan grosir dan retail. Lah 15 x Rp. 7.500 itukan satu hari. Sedangkan yang terima Rp. 350.000/artikel mungkin seminggu cuma dapat satu atau bahkan sebulan cuma dapat satu. Kembali kepada tujuan awal menulis/ngeblog
Kwalitas "gitu deh" tentu tidak bisa disamakan dengan kwalitas yang ok. Jadi jangan bandingkan besaran fee. Karena kontrak untuk web konten sehari bisa 10 artikel dengan panjang cuma 100-200 kata, dengan fee, antara Rp. 7.500 sd Rp. 25.000.
Buat orang yang mempunyai aktifitas lebih banyak dalam rumah, menulis untuk web konten adalah cara santai dan mudah mendaptkan uang sampingan. Umpama Rp. 7.500 x 10 = Rp. 75.000 x 30 hari = Rp. 2.250.000, saya kira itu tambahan yang lumayan. Karena effortnya tidak besar. Terus biaya internet/pulsa, waktu dan pemikiran kita nggak dihargai? Bandingkan dengan internet dan pulsa habis cuma buat kepoin fb mantan atau pasang status gaje (Gak jelas)?
Ini salahnya banyak orang/blogger. Kalau mau dihargai internet/pulsa dan waktu yang dikeluarkan juga ide /pemikirannya, ya jangan terima tawaran untuk menulis web konten dong. Gitu saja kok repot. Coba fokus, maunya apa? Maunya dapat tambahan dari ngeblog/menulis. Berkacalah pada kemampuan diri, sudahkan kemampuan diri dalam hal ngeblog/menulis dihargai dengan rupiah yang nolnya banyak? Samakah kemampuan diri kita dengan blogger di luar sana yang sekali ngebuzzer bisa dibayar setara dengan penghasilan lulusan S1. fresh graduate?
Lalu ketika si fresh graduate mengetahui ada buzzer yang di bayar setara dengan gajinya, mulai berpikir "Kalau gitu enakan jadi buzzer". Salahkah pemikirannya? Ya enggak salah dong. Semua juga tahu jadi buzzer itu enak. Tapi si Fresh graduate lupa, saat dia masih berseragam abu-abu si buzzer sudah jungkir balik, kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki untuk menjejakkan pengalaman menuju menjadi buzzer hari ini.
Kalau hari ini si Buzzer cuma jadi ibu rumah tangga atau si buzzer tetap menjadi pekerjaan buzzernya sebagai sampingan, hargai dan pahami. Bahwa kita (kamu dan saya) dan si buzzer beda pengalaman, beda kemampuan dan BEDA REZEKI. Jadi teruslah menulis (Kata MakPon-Mira Sahid) maka kamu akan menemukan siapa dirimu!
Yang ini juga perlu proses pastinya ya mak ica :)
ReplyDeletenice artikel
Nice artikel buncha, skill - pengalaman - rejeki pointnya *noted
ReplyDeleteKalo saya lebih suka terima jasa pembuatan web dan sekaligus mengelola kontennya. Hasilnya lbh nonjok dan tetap bisa santai.
ReplyDelete@nuzululpunya
Aiih jd semangat deh Maak.. makasih yaa artikelnya ♡♡
ReplyDeleteSemua tergantung kita ya Mak :)
ReplyDeleteNggak salah sih tapi belakangan banyak blogger yang menghalalkan banyak cara demi duit dan niat awal dia ngeblog sudah jauh berbeda :(
ReplyDeleteArtikelnya penuh ilmu pengetahuan. Maacih mama ichaaa.
ReplyDeleteiya mbak artikelnya bermanfaat banget ^^
DeleteAwalnya juga saya penulis tapi seiring waktu blogging juga. Memang tulisan seorang blogger dan penulis jauh berbeda dari kualitas. Kalau blogger pasti memilih yang web content, tapi seorang penulis akan memilih job review sebab lebih tertantang.
ReplyDeleteSaya sendiri lebih suka job review sekaligus jasa seonya.
Kalau saya, daripada ide tulisan saya dihargai terlalu murah, mending saya gratisin tapi murni untuk pembaca setia travel blog saya :)
ReplyDeletethanks mak sharingnya...
ReplyDeleteArtikelnya bermanfaat. Stiap orang perlu proses ya Mbak.
ReplyDeleteThanks sharingnya
yaap bener banget tuh mbak :D
Deletesaya juga beberapa kali di undang sebagai seorang blogger yang diharuskan menulis dalam sebuah acara, nah disitu kadang saya menulis garing, hanya dengan fakta tanpa ada opini saya, hehehhee
ReplyDeleteMakasih Makkk ilmunyaaaa :)
ReplyDeletewaahh....keren mak artikelnya...tambah wawasan dan informasi baru nih :)
ReplyDeleteiya keren banget emang
DeleteMenambah informasiku tentang web konten nih 😁
ReplyDeleteIlmu baru buat pemula kayak saya Mak. Makasih Mak Elisa ^_^
ReplyDeletehuhuh... iya buat pemula bngttt kak ^^
Deletenahh betuulll, kadang kalau hadir di suatu acara trus garing jdnya tulisannya kurang oke ya mak icha.. trus sekarang jg ada bbrp blogger yg tujuan awal ngeblognya melenceng deh. tp yaaa. tserah dia jg sihh...
ReplyDeletesuka banget sama topik ini!
ReplyDeleteNambah ilmu lagi setelah baca postingan mak Elisa.. makasih mak :) salam kenal
ReplyDeleteiya mbak nambah ilmu ni... bermanfaat banget...
DeleteMakasih, Mak Elisa. Ini mengingatkanku agar terus belajar. Tulisan yang berkualitas memang perlu dihargai lebih.
ReplyDeleteteruslah menulis karena dari situ kamu, dia, dan mereka bisa tahu karakter tulisanmu juga karakter orangnya ya mak :) Mudah-mudahaaan rejeki kita lancar dari ngeblog aja :)
ReplyDeletestep by step menuju puncak ya bun..*AFI bingiit dah eyke..
ReplyDeleteBaruuu baca...iya bener mab...yg penting nulis ajawes
ReplyDeleteMenyimak tulisan mami icha :) sambil tetap enulis walupun geje blogku
ReplyDeleteiya kak tulisannya keren banget ^^
ReplyDeletehumm... saya terkesan mbak sama pemasukannya ^^
ReplyDelete