Dok. Rahab Ganendra |
Pertumbuhan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang menjadi indikator adalah UMKM/ Usaha Mikro
Kecil dan Menengah. Sebagai sebuah negara berkembang, industri UMKM menjadi
salah satu kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini di dukung pernyataan
Direktur Utama Bank Sinarmas Freeyan Liwang: Bahwa 99% pelaku ekonomi di
Indonesia adalah UMKM.
Karena itu Bank Sinarmas bekerja sama dengan Nurbaya
Initiative memfailitasi dan memonitoring calon debitur para peserta UMKIM yang
sudah mendapatkan modal. Hal ini juga terkait dengan prinsip kehati-hatian Bank
Sinarmas, yang mengucurkan bantuan modal hingga maksimal Rp. 300.000.000.
Menurut Andi Syarif dari Nurbaya Initiative, tujuan kerjasma
dengan bank Sinarmas bukan sekedar memberikan batuan modal tapi juga mmebuka
pasar yang lebih luas dan membangun ekosistem online dari UMKM. Hal ini
dilakukan agar kemampuan e-commerce atau perdagangan melalui digital bisa lebih
luas bukan sekadar berjualan atau beriklan.
Nurbaya Initiative sebagai ekosistem online memfokuskan
kepada pengembangan teknologi untuk para peserta UMKM sehingga mereka juga
memiliki pasar On Line. Tahun 2015, pasar online ditargetkan mencapai 106
trilyun. Tentu saja hal ini menjadi angin segar bagi pelaku UMKM, diharapklan
lahir sifat kompetitif yang akan meningkatkan kualitas hasil produksi.
Direktur Utama Bank Sinarmas Freeyan Liwang mengatakan,
Hingga akhir Desember 2015 akan menyalurkan dana hingga Rp. 400 miliar engan suku bunga yang
kompetitif dan bersaing. Semoga bantuan
fasilitas dan modal usaha dapat meningkatkan petumbuhan dan perkembangan
pelaku UMKM di Indonesia yang kelak akan menjadi satu tonggak kekuatan ekonomi
bangsa. Karena
UMKM merupakan salah satu penyedia tenaga kerja yang besar. Kita tahu tingkat
penganggura yang tinggi akan menjadi masalah besar. Dengan lahirnya usahawan-usahawan
disektor UMKM, akan membantu menurunkan tingkat pengangguran
No comments:
Post a Comment