Bersama dua narasumber. Muchlis Anwar (Ulish Anwar, Publik Speaker) dan Dr Rulli Nasrullah, M.Si (Kang Arul, doktor cibermedia) Dokumentasi BRid |
Salah satu hal yang suka bergabung dalam suatu komunitas adalah kesempatan membangun pertemanan dan menambah ilmu. Benar adanya jika mempercayai Silaturahmi akan memperlebar pintu rejeki. Bergabung dalam banyak komunitas blogger, saya menerima begitu banyak berkat. Baik materi maupun non materi.
Blogger Reporter Indonesia adalah sebuah komunitas blogger yang saya ikuti sejak tahun 2013. Bergabung dengan sesama blogger, rasanya sangat menyenangkan. Sabtu, 18 Oktober 2014 lalu, saya mengikuti BriDiscuss 1, sebuah acara yang digelar di WarunKomando milik Eko Patrio di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Dua alasan, mengapa saya harus datang. Pertama mencari ilmu dari dua nara sumber yang luar biasa. Muchlis Anwar (Ulish Anwar, Publik Speaker) dan Dr Rulli Nasrullah, M.Si (Kang Arul, doktor cibermedia) Kedua, membina silaturahmi.
Add caption |
Public Speaking (Berbicara di depan umum) adalah sebuah ketrampilan yang perlu dilatih. Tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut padahal bisa dibilang semua orang memerlukan kemampuan itu.
Muchlis Anwar, sukses mempesona peserta yang hadir. Walau saya
terbiasa berbicara di depan umum, menghadiri acara ini saya serasa mendapat
siraman energi baru. Menurut Muchlis Anwar, hanya 7 % perhatian pendengar pada
isi suatu pidato. Sekitar38 %, intonasi suara dan 55 % gerak tubuh si
pembicara. Harus diakui, kita sering banget ngantuk, kalau pembicara berbicara
dengan datar, tanpa ekpresi apalagi gerak tubuh. Akhirnya materi bagus lewat
begitu saja.
Menerima tantanjgan berlatih. Dokumen BRid |
Saat mengikuti BriDiscuss 1, kami langsung dilibatkan
praktek sehingga acara berjalan seru dan penuh canda tawa. Masing-masing
menyadari kelemahan dan bagian mana yang harus diperbaiki. Tidak mudah bukan
tidak bisa. Mustinya dengan latihan pasti akan bisa. Bukankah ala bisa karena
biasa?
Sementara pembicara kedua Dr Rulli Nasrullah, M.Si (Kang
Arul, doktor cibermedia) lebih banyak memberikan contoh dengan canda. Kami
tertawa tapi membenarkan. Kami mentertawakan diri kami sendiri karena apa yang
disampaikan Kang Asrul kerap kami lakukan. Hal penting yang saya dapatkan dari
Kang Arul adalah “Beradaptasi”.
Penting bagi seorang pembicara untuk menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi di mana akan berbicara. Terkadang kita lupa
memperhatikan kondisi tempat dan audien. Sering kita membayangkan, semua
seperti seharusnya. Ketika kenyataan tidak seperti seharusnya, maka kita
terserang panik. Saat panik menyerang, semua yang kita siapkan hilang menguap
ke udara. Haruskah demikian? Menurut Kang Arul penting bagi pembicara umum
untuk mempunya persiapan A, B dan C. Serta
kemampuan beradaptasi. Sehingga apapun kondisi di lapangan, pembicara umum
tetap bisa tampil memukau.
Dua hal yang saya dapat agar sukses menjadi pembicara umum
adalah Berlatih dan beradaptasi. Jangan ragu untuk mencoba berbagi intonasi dan
kecepatan dalam berbicara. Tinggi rendah nada suara maupun kecepatan, mampu
menjadi daya tarik audien. Gerak tubuh dan ekpresi wajah akan mengikat
perhatian, jangan ragu untuk dilakukan. Karena kesuksesan seorang pembicara
umum di lihat dari perhatian yang diberikan audiennya.
BriDiscuss 1 begitu
heboh, menyenangkan, banyak hadiah dan sarat ilmu. Pastinya saya tidak ingin melewati yang
kedua maupun yang ketiga. Apalagi ada janji program yang akan
menindaklanjuti pelatihan Public
Speaking dengan lebih intensif. So,
sampai jumpa di BriDiscuss 2 dan 3.
Kuharap ikut di sana mbak. belajar public speaking.
ReplyDeleteMoga-moga bisa diselenggarakan di luar Jakarta.
Deletewaaaaah seru bgt yaa... kapan yaaa aku bisa ikutan belajar begituan.... hehe :))
ReplyDeleteAaaah, udah jarang banget datang ke acara-acara keren seperti ini.
ReplyDeleteSemoga bisa ikutan kalau pas ke Jakarta.
Ajarin dong, mak Icha :)
Mak Puh, saya aja masih belajar.
DeleteSetuju, acara ini keren dan nambah ilmu banget. semoga bisa ikutan acara ke 2 dan ke 3 :)
ReplyDeleteCu di Bridiscuss 2 dan 3
DeleteWah lumayan bagus ka reportasenya,, hehe
ReplyDeleteSemoga bisa ketemu lagi sama ka elis di bridiscus selanjutnya.. ^_^
Eh calon Ustadz mampir. Terima kasih ya.
ReplyDeletemak Icha emang TOOOOO{PP} - bukan tua ompong peot loh *ditimpuk
ReplyDelete