IBU
Memuisikan Ibu, memaku jemariku kaku
membalikanku ke putaran lampau sang waktu
Mengingatkan pada semua prilaku
terselip rasa sesal dan malu
pada apa yang sudah kulakukan dulu
hingga dada terasa dipalu
bahkan lidahku pun kelu
Basah pipi teraliri airmata
tak ada rangkain kata
tak ada hadiah terikat pita
karena tak ada yang cukup 'tuk balas setiap cinta
yang memancar, mengalir dari jiwa yang kau tata
Ibu
menghirup aroma tubuhmu adalah mengenang setiap cinta
menghitung garis kerut di kulitmu adalah ungkapan syukur
tak pernah bagi dirimu, sesuatu kau pinta
Justru saat ku lelap dan mendengkur
Rerapal doa terus kau kata
tak pernah henti dan tak pernah terukur
tak pernah cukup terima kasihku
tapi syukurku pun tak pernah henti
Kaulah perempuan yang menjadi ibuku
kan selalu 'ku ingat sepenuh hati
Icha
22 Des 2013
Memuisikan Ibu, memaku jemariku kaku
membalikanku ke putaran lampau sang waktu
Mengingatkan pada semua prilaku
terselip rasa sesal dan malu
pada apa yang sudah kulakukan dulu
hingga dada terasa dipalu
bahkan lidahku pun kelu
Basah pipi teraliri airmata
tak ada rangkain kata
tak ada hadiah terikat pita
karena tak ada yang cukup 'tuk balas setiap cinta
yang memancar, mengalir dari jiwa yang kau tata
Ibu
menghirup aroma tubuhmu adalah mengenang setiap cinta
menghitung garis kerut di kulitmu adalah ungkapan syukur
tak pernah bagi dirimu, sesuatu kau pinta
Justru saat ku lelap dan mendengkur
Rerapal doa terus kau kata
tak pernah henti dan tak pernah terukur
tak pernah cukup terima kasihku
tapi syukurku pun tak pernah henti
Kaulah perempuan yang menjadi ibuku
kan selalu 'ku ingat sepenuh hati
Icha
22 Des 2013
No comments:
Post a Comment