Memiliki anak adalah idaman pasangan-suami istri. Walau saya
pernah membaca ada pasangan menikah tapi tak mau memiliki anak karena khawatit
tidak mampu memberikan apa yang menjadi hak anak, itu masalah lain. Umumnya
hampir semua pasangan menikah, apapun tujuan awal dari pernikahan tersebut,
pada akhirnya ingin mempunyai anak. Tak sedikit pasangan menikah karena ingin memiliki anak, ini
sudah tersurat dalam kitab-kitab suci. Namun kenyataannya, walau anak adalah
buah hati, buah cinta, sumber kebahgiaan dan lain sebagainya, adakalanya, ulah
mereka membuat kita sebagai orangtua kesal dan marah. Orangtua juga manusia.Apalagi saat lelah dan banyak masalah. Terus dikejar tenggat waktu tugas kantor.
Ini pernah saya alami, alih-alih saya marah, saya malah
mendapat pelajaran dari situasi tersebut. Suatu malam saya sedang mengerjakan
laporan tugas kantor. Besok harus di bawa untuk dipresentasikan dalam rapat
antar bagian. Ketika pulang dari kanjtor, saya langsung bersih-bersih dan
mengatur makan malam untuk suami dan anak-anak.
Selesai makan, saya mengatakan pada suami, untuk memberi saya
waktu sendiri agar saya bisa menyelesaikan laporan. Suami saya adalah laki-laki
luar biasa yang selalu mendukung saya. Dengan tersenyum, ia mengangguk. Maka
saya pun ke kamar sebelah untuk menuliskan laporan. Suami saya bersama anak-anak. Terdengar tawa
dan canda mereka di kamar sebelah. Hati ini tergoda juga untuk bergabung. Sejak
pagi, anak-anak berangkat sekolah, saya dan suami ke kantor, lalu pulang, saya
belum memberikan apa yang menjadi hak anak-anak. Yaitu perhatian dan kasih
sayang. tapi laporan ini harus tuntas. Rasa resah dan gelisah mengusik hati saya.
Saya mencoba berkonsenterasi menyelesaikan laporan dan
berusaha tidak mendengar suara-suara di kamar sebelah. Entah berapa lama saya
tenggelam dalam laporan, ketika pintu kamar kerja terbuka. Kepala si bungsu
muncul.
“Boleh aku masuk?” tanyanya dengan polos. Saya tersenyum dan
mengangguk. Sejenak saya alihkan perhatian dari komputer ke wajah si
bungsu. Saya membuka tangan dan si
bungsu langsung masuk dalam pelukan.
“Mama kerja apa?” tanyanya, sambil duduk dipangkuan dan memainkan mouse.
“Mama kerja apa?” tanyanya, sambil duduk dipangkuan dan memainkan mouse.
“Tugas dari Bos Mama,” jawabku sambil mencium kepala si
bungsu yang masih berada dalam pelukan.
Saya teringat, ada gambar-gambar binatang bersama anak-anaknya.
Segera saya tangkap tangan si bungsu yang masih bermain di atas mouse, saya bimbing
tangannya membuka folder gambar. Ketika gambar-gambar terbuka. Si bungsu terlihat
senang.
“Sebentar, Ma. Aku mau panggil kakak” Ujar si Bungsu sambil turun
dari pangkuan. Tak berapa lama ia muncul bersama si Kakak.
“Lihat kak, gambarnya bagus-bagus” Ujar si bungsu. Si kakak mendekat, si bungsu
kembali naik ke pangkuan. Saya meraih si kakak dan mencium kepalanya. Mencium
kedua buah hati , terasa ada kehangatan yang mengalir di dada. Pekerjaan membuat laporan tertunda tapi saya
tidak menyesal. Saat-saat semacam ini, saya sebut “Mendengar dengan hati”
Karena kalau saya mendengar dengan telinga, saya akan “mengusir” kedua anak
saya untuk kembali ke kamar sebelah, demi mengerjakan laporan.
Hati kecil saya tidak mengijinkan hal itu terjadi.
Benar laporan ini penting dan terkait dengan penghasilan di akhir bulan. Tapi
kedua buah hati saya tidak mengerti akan hal itu. Dan tanggung jawab sebagai orangtua,
bagi saya, materi saja tidak cukup. Perhatian dan kasih sayang adalah hal nyata
yang diperlukan anak.
Si kakak lebih terampil memainkan mouse, dengan cepat ia
melihat-lihat gambar. Si adik tertawa senang.
“Ada lagi Ma?” Tanya si Kakak penasaran.
Interaktif semacam cerita saya di atas, kini bisa lebih
canggih dan keren dengan keberadaan, Acer Aspire E1. keluaran Acer Indonesia.
Programnya didukung performa Intel® Processor di dalamnya. Membuat siapa saja bisa memberikan hiburan yang lebih. Jika di laptop lama, saya sering tersendat-sendat kalau memutar DVD atau film yang saya unduh dari internet. Dengan Acer Aspire E1, semua bakal lancar bagai jalan tol. Terbayang girangnya Bas dan Van, kalau notebook si Mama bisa memberi hiburan yang asyik.
Kini tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di
kelasnya, bukan hanya impian. Hajatan Emak-emak Blogger kali ini, mampu membuat saya kerja keras. Siapa coba yang tidak ingin mendapatkan notebook idaman?
Tulisan ini diikutsertakan dalam event
“30 Hari Blog Challenge, Bikin
Notebook 30% Lebih Tipis”
yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak
Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”
kunjunganku mak, waw...salam buat anak2 ya mak, anak2 sekarang memang cerdas ya....sukses mak :)
ReplyDeleteSemoga mimpi si Mama bisa memberi hiburan yang asyik untuk Bas dan Van bisa segera terwujud. Sukses, Maaaak :)
ReplyDeleteDengan persaingan yang ketat, Internet Marketing justru dijadikan sebuah proiritas untuk menjaring banyak konsumen Catering Jakarta. Lalu bagaimana cara optimasi SEO website Catering Jakarta dan langkah strategi Internet Marketing, bisa belajar di tempat Kursus SEO terbaik!
ReplyDeleteJika website Catering Jakarta Anda nampak di halaman pertama Google, akan membuat perusahaan Catering Jakarta yang Anda bangun mempunyai kesempatan yang besar dalam menjaring banyak calon customer tertarget yang memerlukan Catering Jakarta yang Anda tawarkan. Sehingga kemungkinan terjadinya transaksi jadi lebih besar, dan pada akhirnya Anda akan bisa mendapatkan tujuan utama bisnis Catering Jakarta Anda dengan lebih baik!
Bagi Anda yang tidak mengerti SEO, Anda bisa mengikuti kursus SEO. Mungkin Anda perlu waktu cukup lama untuk menguasai teknik SEO dengan mengikuti Kursus SEO Internet Marketing.
Internet Marketing sendiri adalah pemasaran product atau Jasa yang memakai internet serta Google jadi medianya. Ini akan membuat website Catering Jakarta Anda keluar di halaman pertama Google berdasar pada kata kunci yang diketikkan oleh pengakses internet sesuai Catering Jakarta yang Anda tawarkan.