Blogger dari Komunitas Emak2blogger termasuk influencer dalam GIB Foto Dok: Wylvera W |
Pendidikan merupakan sarana utama pembentukan generasi penerus bangsa, semakin maju kualitas pendidikan maka semakin maju pula negara tersebut. Demikian disampaikan Shafiq Pontoh selaku ketua Komite Gerakan Indonesia Berkibar yang disampaikan saat memberi sambutan di acara Pencanangan Gerakan Indonesia Berkibar, Minggu, 28 Oktober di Gedung Arsip Nasional Jakarta.
Shafiq Pontoh Ketua Komite Gerakan Indonesia Berkibar |
Acara yang juga dihadiri sejumlah pejabat penting negara seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof Dr. H. M Nuh, Wakil Menteri Agama RI, Duta Besar Australia, Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, dan Pengusaha Putra Sampoerna.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Dr. H. M Nuh biar berdesak-desakan, dapat juga fotonya |
Usai penandatangan Prasasti Foto bersama: Ketua Komite GIB, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Wakil Menteri Agama RI (Harap maklum, gak bisa lebih mendekat) |
Acara peresmian dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. M Nuh yang juga memberikan sambutan. dalam sambutannya beliau mengakui, bicara pendidikan adalah bicara masalah yang kompleks. Pemerintah atau siapun tidak akan mampu berjalan sendiri dalam mengatasi persoalan pendidikan yang ada. Pendidikan harus dilakukan bersama-sama antara pemerintah,Badan Legislatif, swasta, dan masyarakat. Diharapkan Gerkan Indonesia Berkibar juga bisa mejadi sousi dari masalah pendidikan yang ada.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. H. M. Nuh mengatakan ada 4 ciri orang cerdas yaitu orang yang selalu berpikir:
1. How to solve?
2. Efectivness cost
3. Tidak menbrak rambu-rambu yang ada
4. Mempunyai kemampuan yang pas saat diperlukan.
Tengku Malinda, Pembawa Acara, Ia masih seperti 20 tahun lalu ketika bertugas di TVRI |
Pembacaan Janji Gerakan Indonesia Berkibar |
Bersama si Cantik Alexandra Asmasoebrata |
Gerakan Indonesia Berkibar dicetuskan sekelompok pemuda dengan salah satu motor Shafiq Pontoh yang masih masuk kategori pemuda dari segi usia. Idealisme dalam diri sekumpulan pemuda masa kini masih ada. Bukan sekedar idealisme sebatas cita-cita yang digoreskan tapi cita-cita yang coba diwujudkan dalam "Mega Proyek".
Entah sengaja atau tidak Peresmian Gerakan Indonesia Berkibar dilaksanakan bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Pada hari Sumpah Pemuda saya hanya ingin berseru, Marilah kita bersumpah tetap setia pada Sumpah Pemuda. Shafiq Pontoh, menjadi pelopor pemuda yang mencoba setia dengan Sumpah yang diucapkan Pemuda tempo dulu.
Lewat iklan, seorang petinggi partai membaca sajak yang salah satu cuplikan berbunyi: Pemuda dulu berteriak Hidup atau Mati. Pemuda sekarang berteriak Mandiri dan Inovasi. Gerakan Indonesia berkibar barangkali bisa jadi semacam contoh dengan apa yang dimaksud Mandiri dan Inovasi.
Sekelompok pemuda di bawah komando Shafiq Pontoh Sebagai Ketua Komite Gerakan Indonesia Berkibar mencoba membuat sebuah terobosan dalam menggedor birokrasi dan birokrat secara umum dan secara khusus kepada mereka yang erat kaitannya dalam membuat program kebijakan dan anggaran dalam bidang pendidikan.
Bicara pendidikan kita berbicara salah satu carut marut program pemerintah. Ganti menteri ganti aturan buka slogan tapi fakta. Pro kontra Ebtanas atau UAN atau apapun namanya tidak pernah dikaji secara komprehensip antar institusi. Sekolah 6 tahun ditentukan 3 mata pelajaran untuk SD yaitu matematika, Bahasa Indonesia dan IPA. Sedangkan SMP 4 mata pelajaran dan SMA 6 mata pelajaran.(Tergantung jurusannya). Saya masih tidak mengert apa yang diukur?
Lebih lanjut dalam sambutannya Shafiq juga mengatakan: Gerakan Indonesia Berkibar, adalah salah satu wujud dari kepedulian (pemuda) terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Apa yang disampaikan Shafiq Pontoh bukan sekedar slogan dan omong kosong, minimal sudah dapat di lihat bagaimana Ia dan Gerakan Indonesia Berkibar, sudah merintis kerjasama dengan berbagai pihak.
Berbekal keyakinan persoalan pendidikan di Indonesia bukan hanya tugas pemerintah dan pemerintapun tidak dapat berjalan sendiri, maka semua komponen masyarakat yang peduli pada dunia pendidikan, bahu membahu bertekad memperbaiki sistem dan program pendidikan yang ada. Karena Gerakan Indonesia Berkibar bertujuan menyatukan berbagai lapisan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik melalui peningkatan kualitas pendidikan.
Berbagai lapisan masyarakat dapat berkontribusi dalam bentuk nyata:
1. Pendukung,
adalah mereka yang memastikan aspirasi para pihak yang peduli akan perbaikan pendidikan tertampung
dalam mejalakan fungsi legalisasi. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamar Dagang dan
Pemerintah Daerah
2. Mitra
adala perusahaan dan institusi yang mengalokasikan dana CSR untuk menjalankan program
tanggungjawab sosial berupa perbaikan kualita pendidikan di Indonesia, seperti: badan usaha milik
swasta, Perusahaan swasta, PNB dan Lembaga Bantuan.
3. Fasilitator
adalah mereka yang memiliki progran perbaikan kualitas pendidikan di Inonesia. Fasilitator menawarkan
program yang dapat membawa pendidikan Indonesia melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang
dapat mejawab tantangan global. Seperti Duta dan relawan Putera Sampoerna Foundation, Yayasan,
LSM, Dompet Dhuafa, Akademi Berbagi, Indonesia Berkebun dan Akademi Berkebun.
4. Influencer
adalah pemberi pengaruh aau infuencer yang memiliki fungsi meningkatkan pemahaman pendidikan
melalui penyebaran informasi untuk memperbaiki kualitas guru dan sekolah di Indonesia demi membangun
bangsa yang lebih kokoh seperti Media, Industri Hiburan, Pengusung Pendidikan, Tokoh Masyarakat<
Tokoh pemuda, Blogger, Orangtua, Siswa, Kepala Sekolah, guru dan institusi sekolah.
Shafiq Pontoh juga menginformasikan bahwa hingga saat ini sudah ada 19 institusi/korporasi sebagai Pendukung dan Mitra. Ada 6 Institusi sebagai fasilitator dan banyak tokoh masyarakat/pemuda yang menjadi pengaruh/influencer seperti Ainun Chomsum, Budayawan Butet Kartaredjasa, Comicus Ernest Prakarsa, Ridwan Kamil dan Yoris Sebastian. dan lebih dari 15 media partner sebagai influencer.
Gerakan Indonesia Berkibar sudah di sosialisaikan di 4 kota yaitu Jakarta, Bandung, Makasar, Balikpapan dan mendapat tanggapan yang positip. Usai Penandatanganan Prasasti oleh M. Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, acarapun berakhir.
Dari buku acara yang dibagikan, Prosesi Peresmian Gerakan Indonesia Berkibar akan dilakukan oleh Presdien RI, Soesilo Bambang Yudhoyono, sayangnya hingga akhir acara tidak ada sedikitpun informasi mengapa beliau tidak datang.
Berfoto di depan papan berisi para pendudkung Gerakan Indonesia Berkibar. |
Bersama salah satu anggota Paskibra DKI Jakarta. Buat kasih lihat anak, biar termotivasi melihat gagahnya pemuda harapan bangsa |
Mantap sharingnya, mak. Semoga dengan adanya gerakan Indonesia Berkibar ini, memapu membangkitkan gairah muda-mudi untuk terus berkarya, berinovasi dan mandiri :)
ReplyDeleteAku sudah kalau mak habis ada acara. Laporannya lebih bagus drpd wartawan beneran. Blogger jurnalist hheheheee... Lanjotkan!
ReplyDeleteRalat: Aku suka kalau mak habis ada acara hehee.... typo
ReplyDeleteTerima kasih bat mak-mak yang pada mampr yah. Moga tulisan saya berguna buat nambah wawasan semua.
ReplyDelete