Letjen (Purn) DR (HC) H Sutiyoso, SH. Memberi sambutan sekaligus membuka Pameran Lukisan Tunggal RB Ali, Galeri Cipta II TIM, Jakarta 19 Oktober 2012 |
Bang Yos, RB Ali dan lukisan Tanda kasih RB Ali untuk Bang Yos. |
Ka BP PKH-TIM, Drs Bambang Subekti, MM. bang Yos dan RB Ali |
Pameran yang diberi Judul “Memelihara
Hasrat”, dibuka mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen TNI (purn) DR (HC) H.
Sutiyoso, SH. Dalam sambutannya, lelaki yang akrab di sapa Bang Yos mengatakan:
Keberanian adalah kunci kesuksesan. Keberanian RB Ali dalam menekuni dunia
lukis dan fokus, inilah yang membuatnya layak berada di sini dengan melakukan
pameran tunggal. Saya mengenalnya karena awalnya ia ingin menjadi tentara,
tetapi garis hidupnya menghantarnya menjadi seorang pelukis.
Sebelum bang Yos memberikan
sambuta, Ka. BP PKJ-TIM (Kepala Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta_Taman
Ismail Marzuki) Drs. Bambang Subekti, MM lebih dulu memberikan sambutan. Beliau
mengatakan, Kegiatan Pameran Lukisan Tunggal karya RB Ali adalah bagian dari upaya tetap menjadikan TIM
sebagai indikator berkesenian di Jakarta. Siapaun berhak dan boleh memanfaatkan
semua fasilitas yang ada di PKJ-TIM, tetapi tetap harus memenuhi persyaratan
tertentu. Karena sebagai indikator, tentu ada standar yang harus dipenuhi.
Harapan ke depannya akan lebih banyak lagi pameran-pameran sehingga kehidupan
di PKJ-TIM makin dinamis.
Bang Yos menggoreskan tanda tangan sebagai simbolisasi pembukaan Pameran Tunggal lukisa Karya RB Ali. 20-28 Oktober 2012 |
Dalam perbincangan singkat saya dengan pelukis RB Ali, bapak dua anak ini
mematahkan anggapan seniman sebagai orang yang tidak teratur. Sementara ini
memang ada anggapan yang mengatakan kalau seniman sedang bekerja karena mengekplorasi
ide dan imajinasi, biasanya lupa segalanya, lupa makan, lupa tidur bahkan lupa
mandi. Bagi RB Ali, melukis adalah pekerjaan. Ia mengatur kegiatan melukisya
sama seperti orang bekerja. Di mulai pagi berakhir di sore hari. Hal ini
dilakukannya karena RB Ali juga seorang suami dan ayah dari dua anak laki-laki
dan perempuan.
Menurut RB Ali, karena melukis
adalah pekerjaannya, maka ia mengatur waktu melukis seperti jadwal orang
bekerja. Dengan begitu RB Ali masih bisa melakukan tugas dan kewajibannya
sebagai suami, ayah dan anggota masyarakat. Bersosialisasi dengan sesama seniman
adalah bagian dari memperkaya wacana selain menjaga silaturahmi.
Mas Semedi, salah seorang seniman
rekan RB Ali mengatakan: RB Ali memang pantas mengadakan Pameran Tunggal. Karyanya
sangat luar biasa. Kalau saya bertemu dan saya tanya darimana? Jawab selalu
beli cet. Melihat semua karyanya, sungguh saya harus mengacungkan jempol. Ini
tidak bisa dibilang aliran A atau aliran B, Ini aliran RB Ali. Ia memang sangat
produktif.
Memelihara Hasrat judul pameran
ini juga merupakan judul dari salah satu karya lukisan RB Ali. Ia memang
memelihara hasratnya agar tetap berkobar dan terus berkarya. Ia masih terus
mencari-cari dari kegelisahan diri, karena kegelisahan adalah awal menghasilkan
karya. Dari kegelisahan itu proses mencipta terus lahir memenuhi rasa gelisah
yang memang seharusnya ada.
Para tamu undangan diacara Pembukan Pameran lukisan Tunggal RB Ali, Galer Cipta II TIM, 19 Oktober 2012 |
Saya, Elisa Koraag yang malam itu melaporkan untuk V-Blogger Kompasiana di depan karya RB Ali berjudul Merawat Cinta |
Pameran lukisan Tunggal karya RB
Ali, memang sebuah acara yang layak dikunjungi. Tak perlu punya wawasan
berkesenian yang tinggi tapi cukup punya hati, maka pengunjung akan merasakan
sensasi yang luar biasa melihat karya-karya lukisan nan indah. Jadi pastikan
anda tidak melewati acara pameran ini.
No comments:
Post a Comment