Bersama Basuki Tjahya Purnama alias Ahok calon wagub DKI Jakarta Open House di Posko Jokowi-Ahok 25/8-2012 |
Jakarta ibukota negara, otomatis menjadi tolak ukur
bagi kota-kota di Indonesia. Bahkan pengamat politik mengatakan, menguasai
Jakata berarti menguasai Indonesia. Komposisi
masyarakat Jakarta yang multilateral merupakan representative dari bangsa
Indonesia. Atau kerap diistilahkan sebagai “meltingpot”,
yaitu tempat meleburnya semua suku, agama, ras, dan antar golongan. Jakarta
adalah pusat segalanya, pusat pemerintahan, pusat pergerakan partai politik
juga tempat semua perwakilan Negara dunia. Sehingga tak heran pemilihan DKI I
(Gubernur) menjadi sorotan semua pihak. Pertarungan antara pasangan incumbent
(pejabat gubernur sekarang) Fauzi Bowo-Nachrowi vs Jokowi-Basuki menjadi
pertarungan emosional. Terutama bagi mereka yang bukan warga Jakarta. Mendukung
salah satu pasangan tapi tidak bisa ikut memilih.
Jokowi-Basuki menggunakan tag
line kampanye: Jakarta Baru. Kata yang sederhana yang merupakan harapan banyak
orang. Persoalan yang membelit Jakarta sudah terlalu banyak. Seperti kemiskinan,
pengangguran, kriminalitas, banjir, dan macet. Dalam satu wawancara di tv,
pasangan Jokowi-Basuki ditanya, akan berkolaborasi dengan siapa pada putaran ke
2 menujui DKI I? Yang dimaksud reporter, akan berkolaborasi dengan pasangan gubernur
mana yang sudah gugur di putaran I. (Ada 4 pasangan yang gugur pada putaran I) Jawaban
Jokowi menohok jantung semua partai politik . Dengan santai Jokowi menjawab: Yang terbaik adalah berkolaborasi dengan
masyarakat DKI, dengan rakyat Jakarta.Itu adalah jawaban yang cerdas. Jika ingin
memimpin Jakarta, bersatulah dengan masyarakatnya bukan dengan partai politik
atau pejabat lain.
Dalam satu paparan visi dan
misinya pasangan Jokowi-Basuki juga tidak menjanjikan gratis pelayanan kesehatan
dan pendidikan, mereka mengatakan akan menyediakan Kartu Sehat (Berobat gratis)
dan Kartu pintar (Sekolah gratis) untuk warga tidak mampu. Hampir semua
pasangan calon gubernur menjanjikan gratis layananan kesehatan dan pendidikan,
tapi lihat cara Jokowi-Basuki memberi nama pada programnya. Dengan kedua kartu
tersebut, masyarakat tidak perlu ke RT/RW untuk mengurus surat keterangan tidak
mampu. Cukup dengan mengantongi dua kartu tersebut. Masyarakat miskin berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai. Jokow-Basuki juga
tidak menjanjikan akan membangun RS, sekolah atau meningkatkan dana Bantuan Operasional
Sekolah. Pasangan itu hanya mengatakan akan menyediakan Kartu Sehat dan Kartu Pintar. Pesan yang lebih
mengena dan mudah dipahami serta tidak terkesan mengumbar janji. Saya pribadi
berharap dan berdoa agar pasangan Jokowi-Basuki bisa membuktikan mewujudkan Jakarta
Baru. Sehingga Jakarta memang patut dibanggakan sebagai ibukota Negara yang
ramah pada masyarakatnya, bukan sekedar pelayan pemerintah pusat.
nice post
ReplyDeletekeep updet
Menemukan blog ini di rumah virtual shbtku, salam kenal mba...
ReplyDeletefinnaly, Jokowi menang diputaran pilkada ke dua ini. nice post mba :)
semoga Jakarta menjadi seperti apa yang dicita-citakan....
ReplyDelete