Memasak bukanlah ketrampilan
saya. Bisa dibilang kemampuan memasak saya pas-pasan. Di ponten 7 sudah
lumayan. Saya berasal dari Menado dan
suami dari Gorontalo. Sama-sama dari Sulawesi Utara tapi selera beda.
Masalahnya, saya lahir dan besar di Jakarta sedangkan suami lahir dan besar di
Jawa Barat.
Saya bekerja sejak sebelum
menikah hingga Jan 2011 merumahkan diri. Suami saya sangat “rumahan” untuk
urusan makan. Hal ini kadang-kadang membuat kesal juga. Maksud hati kalau makan
di luar rumahkan bisa menikmati makan enak dan tidak usah cuci piring. Suami
saya lebih suka beli dan makan di rumah. Jadi daripada beli dan makannya di
rumah juga, saya mulai belajar masak.
Ada satu sayuran yang disebut
suami “Sayur amis” (Sayur manis) yang bahannya dari kacang merah dan rasanya
manis. Hanya itu informasi dari suami. Saya dengar sambil lalu dan tidak
terlalu peduli. Toh itu hanya cerita kalau suami habis pulang dari Bandung dan
menjawab pertanyaan saya, “Makan apa saja selama di Bandung?”
Pernah atu saat suami pulang
dari bekasi dan girang bercerita ketemu sayur amis di salah satu warung
ditengah jalan menuju Bekasi. Antusias ceritanya, membuat saya penasaran. Tapi
saya tidak pernah menemukan resepnya. Kalau cari di google sayur manis yang
keluar aneka sayur manis dari labu dan lain-lain. Lama-lama bosen mencari.
Tapi tekad menyenangkan suami
tetap berkibar (Ta’ela kayak pejuang aja). Selain sayur amis adalah lagi
kesukaan suami yang merupakan masakan ibunya, yaitu sayur “Garang Asam”. Resep
yang satu ini saya dapat lewat telephone dan sukses memaaknya. Walau pertama
kali masak, rasanya ambur adul tapi suami tetap menikmati tanpa protes. Setelah
sering-sering membuat sayur Garang asam, suami mulai memuji, rasanya top!
Senanglah hati ini.
Balik lagi soal sayur amis/sayur
manis. Sudah lebih dua minggu suami saya sakit gigi. Dua gigi di depannya
nyaris tanggal. Suami saya punya trauma sama dokter gigi, jadi lebih milih
berlama-lama sakit daripada diselesaikan di dokter gigi. Beberapa hari saya
masak bubur karema suami sudah tidak bis mengunyah. Secara suami saya bertubuh
lumayan tinggi besar dan saya tahu porsi
makannya besar.
Suami saya paling suka sama
kacang merah. Kacang merah selalu saya campur di sup, dan sayur asem. Nah pas
tadi pagi tukang sayur bawakan kacang merah, saya jadi ingat sayur amis lagi.
Kebetulan beberapa hari lalu gabung di
Komunitas Kumpulan Emak-emak Blogger. Maka saya lemparlah pertanyaan
bagaimana membuat sayur amis/manis dari Sunda yang berbahan kacang merah.
Patut disyukuri, salah satu
keuntungan bergabung dalam komunitas
apapun, banyak informasi baru bisa di dapat. Nah emak https://www.facebook.com/dyahdey
ini memberi secuil info tapi berguna banget. Dari emak dyahdey saya dapat
namanya sayur Angeun Kacang. Langsung meluncur ke mbah google dan nemu deh
resep tersebut di sini: www.blogceria.com/sayur-dan-tumis/angeun-kacang-p.html
.
Girang
banget, maka langsung saya print dan kerjakan. Mula-mula deg-degan. Masalahnya
saya tidak tahu bagaimana rasa sayur ini. Tapi pakai ilmu kira-kira saja. Kalau
dicicip sudah enak berarti semua sudah pas. Cukup lama saya tambah-tambah bumbu.
Di resep tomat disarankan satu tapi rasa asemnya tidak pas, so saya tambah jadi
dua. Baru pas. Gula juga disarankan 3 sendok. Tapi saya tahu suami saya suka
berkuah banyak jadi saya tambah menjadi 4 sendok. Nah resep di bawah ini sudah
saya modifikasi dan saya mendapatkan rasa serta kekentalan yang menurut saya
ok.
Bahan-bahan:
400 gram kacang merah
(Boleh pakai kalengan)
4 Gelas Air
6 siung Bawang Merah, iris halus
2 siung Bawang Putih,
iris halus
3 batang Daun Bawang,
potong agak besar2
2 buah Tomat, bagi
menjadi 4-6 bagian
1 ruas Lengkuas,
geprek
3 lembar Daun Salam
1 sdt Asam Jawa
1 batang Kayu Manis
1/2 blok Gula Merah,
sisir halus
4 sdm Gula Pasir, or
sesuai selera
1/2 sdm Garam, or
sesuai selera
Cabe Merah, haluskan..
yang ini opsi tambahan yah buat yang mau agak pedas
Cara Membuat:
1.
Didihkan air lalu rebus kacang merah sampai
matang.
2.
Buang air rebusan lalu ganti dengan air baru
kira-kira 2 gelas dan biarkan mendidih
3.
Lalu masukkan semua bahan kedalam rebusan kacang
merah, dan masak sampai daun bawang dan tomat layu dan semua bumbu menyerap.
Waktu suami saya selesai
makan,
”Bagaimana, bisa di makan?” tanya saya
“Buktinya habis tu!”. Jawab
suami
“Iya tapi mirip yang biasa
kamu makan?” tanya saya deg-degan. Saya tetap butuh penilaian.
“Ma, kamu tuh bukan orang Sunda.
Tapi sayur ini sudah enak!” Jawab suami.
Puas? Belum. Tapi paling tidak
suami saya bisa makan nasi dengan sayur Angeun Kacang itu. Kalau makan bubur
biar dua mangkok tetap tidak kenyang. Dan saya lihat, kondisi badannya lumayan
membaik tuh. Tapi tetap belum berani ke dokter gigi.
Moga-moga stamina cepat pulih.
Masalahnya, saya sedih banget melihat suami sakit. Hilang canda tawanya
lebih-lebih rumah jadi sepi. Suami saya penggemar musik, anak-anak pun ikut.
Dari pagi rumah kami penuh musik. Musik berhenti kalau saya sendirian di rumah.
Lah ini suami sakit gigi, musikpun tidak ada. Jadi sepi. Moga-moga sayur Angeun
Kacang bisa mengembalikan selera makan. Nanti sajikan lagi buat makan malam. Berharap
besok jadi sehat deh!. 6 Juni 2012.
|
MENYENANGKAN SUAMI DENGAN SAYUR ANGEUN KACANG.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
asyik banget ya punya istri ntar bisa masak kayak bunda :D
ReplyDeletewah... dari ga bisa/hobby masak akhirnya jadi pinter ya mba... pasti suami makin sayang deh... :)
ReplyDeletesalam kenal, kunjungan perdana, sekalian saya ijin follow yaaa... biar gampang silaturrahminya... trims.
btw, mau follow nya dimana ya mba? kok ga ada icon follow nya?
ReplyDeletesuami sy suka bgt angeun kacang.. apalgi kl ada krupuk.. Wah bisa makin lahap makannya.. Sy tadinya gak suka sayur kacang merah, tp gara2 suami jd ketularan suka ^^
ReplyDeleteasik..asik, enak tuh makan angeun kacang plus nasi hangat, ditambah sambal ...
ReplyDeleteSaya jadi ingat, suami minta dimasakin tahu tek makanan khas surabaya yang saya belum pernah lihat wujud dan rasanya. Alhasil harus telpon mertua tanya resepnya. saya heran kok ya satu porsi tahu tek habis dimakan padahal saya nggak yakin enak. qi..qi..qi..tapi saya senang karena kerja keras dak sia-sia
ReplyDeletemau aah cobain masakannya,,,, jadi pingin makan, laper :D
ReplyDelete