Setiap orang punya cerita duka, punya cerita suka. Cuma seting latar belakang dan pemainnya yang berbeda-beda. Kita sebagai penonton hanya bisa melihat satu sisi yang nyata. Kita tidak bisa melihat keseluruhannya.
Sama seperti sebuah film, kita hanya melihat yang di putar di layar kaca atau layar lebar. kita tidak tahu proses keseluruhannya, karena bagian untuk kita sebagai penonton yah memang hanya menonton film yang sudah jadi. Kita tidak melihat keributan, kekacauan, kesibukan dan kerumitan proses pembuatannya.
Cerita film banyak yang diangkat dari kisah khayalan tapi tak sedikit yang diangkat dari true story alias kisah nyata. Sebagai penoton kita diharapkan menarik nilai-nilai positif yang ditayangkan film dan diharapkan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Tapi kenyataannya kita baru sebatas mampu menghayati, belum mampu mengaplikasikan.
Saat ini salah satu TV swasta tengah menayangkan program seleksi pencarian bakat. Bung Jonru (Penulis buku: Menerbitkan Buku itu Gampang) pernah sedikit mengulas, kalau nama program tersebut kurang pas. Karena apa, program itu bukan mencari bakat. Tapi ajang pencarian prestasi. Bakat yang ditampilkan peserta, sudah diasah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Jadi penonton jangan keliru, menilai kalau program tersebut menghasilkan peserta berbakat. yang benar program tersebut menyeleksi peserta berprestasi dari bakat yang sudah di miliki masing-masing.
Bungsuku si cantik Vanessa, mengidolakan beberapa peserta. Ada 2 penari Hip hop, Fay Nabila dan Brandon serta si drummer cilik JP Milenix. Cerita terjadi ketika Fay Nabila harus tereliminasi. Vanessa menangis sejadi-jadinya dan menuduh aku tidak mendukung Vanessa dalam memilih Fay. Alasan Van, kalau mama mendukung, mama harusnya kirim sms hingga Fay tak tereliminasi.
Susah sekali menjelaskan kepada Van, bahwa smsku tidak akan banyak membantu. Alasanku ditampiknya, hingga papanya turun tangan, entah dengan apa membujuknya hingga tangis Van yang memilukan itu berhenti.
Aku coba menganalisa emosional Van berdasarkan obrolanku dengan teman-teman yang berlatar belakang psikology. Van menjadikan dirinya bagian dari idolanya, sehingga yang terjadi pada idolanya, Van ikut merasakan yang sama. Untuk mengatasi emosinya yang kuat, aku perlu mengajarkan memiliah-milah rasa. Saat nonton film, ada tokoh yang teraniaya, Vanpun menangis. Tapi biasanya ia hanya berempati dengan mengatakan "Kasihan Yah!"
Dari ilustrasi Film dan Van, aku ingin mengatakan kerap kali kita hanya melihat hanya sebagian kecil dari sisi kehidupan secara universal. Kita terkagum-kagum pada pengusaha yang sukses, kita salut pada anak-anak berprestasi. Kita melihat pasangan serasi di pesta tampak bahagia dan penuh senyum.kagum pada lulusan perguruan tinggi luar negeri dan banyak lagi.
Tapi kita tidak menelaah lebih jauh saat menilai apa yang nyata depan kita. Pengusaha itu sukses setelah berpuluh-puluh kali gagal dan merugi. Anak-anak berprestasi itu berlatih dan belajar 3 kali lebih lama dibanding kawan sepermainannya. Pasangan serasi yang tampak bahagia padahal tengah mengurus perceraian dan pembagian harta gono-gini. dan banyak lagi kekaguman kita pada apa yang kita temui, dan lihat dalam kehidupan keseharian.
Padahal seperti yang aku katakan, hanya sedikit yang kita lihat. Akan berbeda halnya, bila kita selalu berpikir positif. Karena pada akhirnya maka positiflah hasilnya. Misalnya dari sebagian yang kita lihat, kita menjadi tertantang dan ingin merasakan seperti yang kita lihat hingga kita mau usaha dan kerja lebih keras lagi. Agar merasakan apa yang kita lihat pada orang lain akan terjadi juga pada kita.
Akan berbanding terbalik manakala kita menjadi negatif , meratapi dan menyesali hidup kita. Kok tidak seperti orang lain yang enak, kaya dan bahagia.
Kita selalu tertipu oleh keindahan yang tampak dan tidak tahu realita di dalam. Tiap orang punya masalah, tiap orang punya cerita. Jangan mengeluh karena masalah, hayati makna dibalik masalah karena itulah hakekat kehidupan. Di balik semua masalah akan membuat hidup jadi lebih bermakna. Menjadi diri sendiri adalah kunci kita menghargai dan bersyukur atas berkat yang sudah kita terima.
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA
BAGI SEMUA YANG MENJALANKAN. SEMOGA RAMADHAN MENINGKATKAN TOLERANSI DENGAN SESAMA.
ITULAH GUNANYA ALLOH ANUGERAHKAN PANCA INDRA AGAR DALAM MELIHAT ATAU MENDENGAR SESUATU YANG TERJADI DI LINGKUNGAN KITA ,KITA HARUS MENGOPTIMALKAN RASA DAN PIKIRAN ,SUPAYA KITA DAPAT MENGAMBIL HIKMAH DARI SEGALA SESUATUNYA, MEYAKINI BAHWA APAPUN YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN KITA HARUS CERDAS MENCARI HIKMAHNYA JANGAN HANYA PANDAI MENGELUUUUUH SAJA ,YANG AKIBATNYA MALAH MEMBUAT DIRI KITA JAUH DARINYA, PADAHAL BUKAN ITU MAKSUDNYA SEGALA COBAAN BAIK ITU SENANG MAUPUN DUKA SEMUANYA ADALAH SARANA AGAR KITA LEBIH MENGENAL AKAN KEBERADAANNYA,JADI BERHENTILAH BERFIKIR YANG NEGATIF ATAS SEGALA SESUATU ,AGAR KITA DAPAT MEMBANGUN PRIBADI KITA BERTAMBAH BAIK.
ReplyDeleteMEMANG KADANG KITA SULIT UNTUK MENJADI SESEORANG YANG BIJAKMDALAM ARTIAN PANDAI MEMBACA SEGALA PETUNJUKNYA,KITA TERLALU DISIBUKKAN DENGAN URUSAN DUNIAWI SEMATA,DAN KADANG-KADANG KARENA SALAH DALAM MEMILIH TEMAN ,AKHIRNYA KEBAHAGIAAN YANG SEHARUSNYA BISA KITA PEGANG DAN SYUKURI E...MALAH MENJADIKAN HIDUP INI BERTAMBAH PELIK, MAKANYA DALAM BERGAUL ITU JUGA PERLU STRATEGI JANGAN MEMAKSAKAN DIRI ,KARENA GARA-GARA INGIN BERTEMAN ATAU INGIN DISEBUT SESEORANG YANG PINTAR BERGAUL MALAH MENDORONG KITA MEMAKSAKAN DIRI BERTEMAN DENGAN ORANG YANG SALAH YANG MEMBUAT BATHIN KITA TERTEKAN,JADI SERBA SALAH DEH,LEBIH BAIK JADI DIRI SENDIRI SAJA ,BERGAUL MAH BOLEH SAJA DENGAN SIAPA SAJA, TAPI MENCARI SESEORANG UNTUK DIJADIKAN SAHABAT SEJATI INI MEMANG TIDAK MUDAH,KARENA KADANG-KADANG YANG NAMANYA TEMAN ITU BISA SAJA TIDAK MEMAHAMI MAKSUD DAN PERASAAN KITA YANG PALING DALAM.
ReplyDelete