Segala sesuatu dalam kehidupan memiliki dua sisi. Hitam-putih. Susah-senang, panjang-pendek, lebar-sempit demikian juga dengan Full time-Part time. Masing-masing mempunya kelebihan dan kekurangannya Siapa yang mampu mengatur diri sendiri, maka ia dapat dengan leluasa memutuskan, mengambil jenis berkerjaan dengan sifat waktu yang diinginkan.
Kelebihan
Full Time:
- Jenjang karir yang jelas. (Sesuai dengan pendidikan dan pengalaman serta lama bekerja)
- Waktu dan lama kerja yang pasti (Sesuai aturan perusahaan tempat kita bekerja)
- Pembayaran gaji yang pasti (Sebulan sekali)
Part time:
- Leluasa mengatur waktu kerja (Pagi,siang,malam terserah diri kita disesuaikan dengan target)
- Leluasa memilih klien (Suka-suka kita menerima.tidak sebuah pekerjaan)
- Leluasa menentukan gaji dan jabatan (Suka-suka kita menentukan harga atas kemampuan diri termasuk menentukan mau jabatan apa)
Kekurangan Full Time
adalah kelebihan Part Time demikian juga kebalikannya. Kekurangan Part Time adalah kelebihan Full Time.
Dalam rentang waktu hidupku di dunia kerja, aku sudah melakoni kedua sifat waktu pekerjaan tersebut. Cuma yang mungkin berbeda, aku tidak memilih atau menentukan sifat waktu pekerjaan. Full Time atau Part Time sifat waktu yang aku lakoni, semua tersaji bagai hidangan dalam kehidupan. Dulu saat kuliah aku mengambil part time karena waktu utamaku untuk kuliah. Ketika kuliah sudah selesai, pekerjaan full time sudah menunggu.
Mengapa Full Time, saat itu pertimbangannya aku sudah tidak punya kegiatan, sehingga bisa berkonsentrasi bekerja penuh. 10 tahun di radio, 5 tahun di perusahaan yang bergerak di bidang penelitian, total 15 tahun sudah aku berkarir. Kupikir 15 tahun sudah akhir dari masa aku menjadi “orang kantoran”. Dua tahun lalu ketika aku berhenti bekerja, waktuku di isi dengan mengurus keluarga. Jika ada yang memerlukan jasaku, dengan senang hati aku membantu. Dalam dua tahun Part Time, aku mengumpulkan uang hampir sama dengan dua tahun aku berkerja penuh. Namun buatku nilainya melebihi saat aku bekerja penuh karena aku punya banyak waktu bersama anak-anak dan suami.
Mungkin ini yang dinamakan suratan takdir, di awal tahun 2009 aku kembali bekerja kantoran. Bergabung pada sebuah perusahaan nasional di bidang Consumer Good. Di saat aku mulai menikmati kebersamaa dengan anak-anak dan suami, sebuah tawaran yang menjanjikan datang menghampiri. Anak-anak sudah melewati Balita ( 6 dan 8 tahun), kesempatan baik kembali datang dan aku tak menyia-nyiakan. Jika awalnya usiaku kuanggap sebagai kelemahanku bersaing dengan fresh from graduate. Tapi aku punya pengalaman dan kemampuan yang melebihi mereka yang fresh from graduate.
Setelah melakoni full time dua tahun, awal Januari 2011. aku kembali menjadi orang merdeka. Merdeka menentuntukan kegiatan yang akan aku lakukan. Ya, awal januari 2011, kontrak kerjaku sebagai konsultan selesai. ternyata tidak sesederhana yang aku bayangkan. Aku harus kembali belajar mengenal anak-anaku kembali seperti empat tahun lalu. Mereka makin besar, tidak semudah empat tahun lalu ketika aku mendekati mereka. semua-semua mengacu pada ajaran papa. Aku tersentak, aku serasa tidak menjadi bagian dari mereka. jangan tanya berapa banyak airmata penyesalan yang mengalir.
Untung papanya anak-anak, mengenalku cukup baik. Perlahan tapi pasti, suamiku mengajariku cara mendekati anak-ana. termasuk berkomuikasi denga mereka. Aku yang tak suka bermain play station, mencoba ikut bermian. Kedua anakku memandang heran dan bertanya "Emang mama bisa?" Aku balik bertanya, "Siapa yang mau mengajari mama, supaya bisa?". Keduany tersenyum lebar dan antusias mengajari si mama.
Kini disinilah aku, kembali bersibuk ria di mulai pukul 4.30 pagi. Mulai dari mempersiapkan keperluan keluarga untuk memulai hari. Pakaian kerja, seragam sekolah dan sarapan. Lalu semua meninggalkan rumah untuk melakukan aktivitas masing-masing dan sepeninggal mereka aku kembali menjadi "upik abu". Benah-benar rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju, belanja lalu mandi. Biasanya jam belum beanhak jauh dari jam 10 pagi. Aku sudah bisa duduk manis di balik komputer.
Kini aku fulltme mom, asyiknya, jangan ditanya. mempunya banyak waktu untuk sendiri. Bedanya, tidak ada yang mentransfer ke rekening setiap tanggal 25. Senangnya, tranferan ke rekening bisa tanggal berapa saja bahkan dalam sebulan bisa 2-3 kali tergantung pekerjaan part time yang aku kerjakan. Jadi mau full time atau par time silakan tentukan sendiri. Resiko, kewajiban dan yang didapa seimbang kok. bahkan kini aku bisa bilag part time lebih banyak memberi keuntungan karena bisa mengatur waktu sendiri. Kuncinya hanya disiplin.(Kamis, 29 Januari 2009./ Diperbarui, Selasa 27 November 2012))
masing-masing ada specialisasinya, hanya pribadi sendiri dapat mengambil saripati.
ReplyDeletenice blog
Thanks for your comment. Kamu betul, semua bergantung pada kemampuang tiap-tiap individu. Salam
ReplyDelete