LUKISAN KEHIDUPAN
Tahukah anda, kalau sesungguhnya setiap manusia yang terlahir di dunia ini, dikaruniakan talenta sebagai pelukis? Yah, Tuhan memberikan manusia kemampuan rasa yang tinggi dalam berkesenian khususnya seni melukis sehingga setara dengan semua pelukis handal di dunia ini.
Seni merasa, seni mendengar, seni menangis, seni berbicara, seni marah, seni tertawa, seni berbuat baik, seni mengasihi, seni menghormati, seni menghargai dan seni-seni lainnya. Kesenian itulah yang menggumpal dan menyatu dalam keseharian kita dan tanpa sadar kita sudah menjadi pelukis. Dengan seni yang kita miliki, kita sudah melukis dalam kanvas kehidupan.
Tiap-tiap lukisan yang dihasilkan masing-masing pelukis tidak pernah ada yang sama. Walau ketika menggoreskan kuas diatas kanvas kehidupan mengunakan seni yang sama. Karena sesungguhnya Tuhan sangat mencintai setiap mahluk ciptaanNya sehingga tak ada satupun yang serupa sekalipun kembar satu telur.
Tiap-tiap manusia mempunyai kedudukan yang sama di mata Tuhan, yang membedakannya hanyalah iman dan amal perbuatannya. Dua hal itu pula yang menghasikan lukisan-lukisan kehidupan yang berbeda
Setiap aktivitas yang kita lakukan, sama seperti kita sudah menggoreskan satu garis dalam kanvas kehidupan kita. Bisa kita hapus atau kita belokkan atau kita beri warna yang berbeda selagi kita mampu dan punya kesempatan. Indahnya lukisan kehidupan hanya bisa kita nikmati saat kita sudah mengakhiri hidup. Saat dimana kita tak lagi dapat mengubah lukisan kehidupan yang kita goreskan sendiri.
Indah atau tidaknya lukisan kehidupan kita hanya Tuhan dan orang lain yang bisa menilai. Kita tak dapat melihat lukisan kehidupan yang kita buat sama seperti kita tak dapat menilai diri kita sendiri.
Tapi kita bisa memilih dan membiasakan seni atau warna apa yang akan kita gunakan untuk memperindah lukisan kehidupan kita. Saya percaya, indahnya warna-warni pelangi kehidupan akan mewarnai setiap kanvas kehidupan yang ada sehingga melahirkan lukisan-lukisan kehidupan yang abadi dalam kenangan setiap manusia lain.
Jika kita menghargai hidup itu sendiri dan berusaha menciptaan lukisan kehidupan kita menjadi yang terbaik bukan hanya bagi diri kita tapi juga bagi orang lain. Maka lukisan kehidupan kita akan menjadi mahakarya. Kelak pelukis-pelukis muda akan lahir dan mencoba meniru indahnya mahakarya lukisan kehidupan kita. Goreslah kanvas kehidupan anda dengan seni aneka warna dari sekarang karena kita tak pernah tahu kapan waktu melukis kehidupan itu selesai, nah mulailah! (Icha Koraag 12 Oktober 2006)
No comments:
Post a Comment